webnovel

Raja Menangis (Bagian 1)

Éditeur: Wave Literature

"Mananya aku tua? Mananya aku tua?!" teriak Raja dengan marah. Leher dan wajah tuanya tampak memerah. Dia kemudian mengangkat vas di tangannya dengan tinggi-tinggi dan ketika sudah mencapai puncak kemarahan, dia pun langsung melemparkan vas porselen itu sejauh-jauhnya. Vas ungu Bodhisattva itu pun bagaikan dipadukan dengan suara lagu yang indah lalu diputus, kepingannya berceceran tidak karuan.

Selir An memandangi vas pecah yang merupakan vas kesayangannya. Dia menggertakkan giginya dan hanya bisa memegangi dadanya, dan mencoba untuk menenangkan hatinya yang sakit. Dalam hatinya, dia memarahi dan memaki Raja tua itu dari atas kepala hingga ke jari-jari kakinya. Dasar Raja tua, sialan! Marah sekali aku! Marah! Sangat marah! batinnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com