Sheng Nanxuan masih berdiri seperti itu. Ia meletakkan kakinya di atas lutut, tidak bergerak seperti patung.
Gong Mo ingin berdiri dan ia memegang bahunya, " Pesawat akan lepas landas, jangan bergerak."
Ketika dia selesai berbicara, pesawat mulai mempercepat lajunya. Gong Mo melihat pemandangan di luar jendela dan dengan cepat ia mengalihkan pandangan. Setelah beberapa saat, kecepatan pesawat mulai melambat, secara bertahap pula lajunya mulai pelan.
Saat pesawat lepas landas, tubuh Gong Mo bersandar ke belakang karena ia merasa Sheng Nanxuan di depannya seperti sedang menekannya.
Sheng Nanxuan tidak bergerak. Ketika pesawat naik, berdiri dalam posisi seperti ini akan sangat mudah membuatnya jatuh. Tapi ia tetap berdiri dengan tegak, bahkan tidak membiarkan kakinya menekan lutut Gong Mo.
Ia menundukkan kepalanya dan menekan bibir Gong Mo.
Gong Mo sangat marah. Sheng Nanxuan sudah berbohong padanya dan sekarang ia berani menciumnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com