webnovel

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · Urbain
Pas assez d’évaluations
1966 Chs

Kisah Kami yang Harus Diberitahukan

Éditeur: Atlas Studios

"Bibi, jangan memikirkan tentang hal ini lagi. Bibi tidak bermaksud insiden itu terjadi, jadi jangan merasa sedih seperti ini."

Pei Ge tersenyum hangat pada Ibu Ji.

Ibu Ji menghela napas lega setelah mendengar itu, dan tatapan matanya pada Pei Ge berubah menjadi lebih lembut.

"Itu benar; itu benar. Kakak Pei Ge orang yang sangat baik. Dia bukan tipe orang yang pendendam terhadap orang lain. Jangan menyalahkan dirimu akan hal itu lagi, Bibi!" Saat Qin Qitong melihat tangan mereka bergenggaman, dia menutupi mulutnya dan terkikik.

"Apa kamu yakin tidak marah padaku?" Tanya Ibu Ji lagi.

"Mhm. Sangat yakin. Insiden itu tidak ada hubungannya secara langsung dengan Bibi," ujar Pei Ge sambil tersenyum.

"Kalau begitu, bisakah kamu memberitahuku apa yang terjadi saat itu, yang menyebabkan adanya foto ini?" Mata Ibu Ji berseri-seri sekali lagi. Rasa bersalahnya hilang sudah setelah itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com