Kembali ke rumah keluarga Ji, Qu Jingwan langsung menuju kamarnya. Dia tidak pernah merasa sangat marah sejak menjadi dewasa. Bagaimana bisa wanita itu memperlakukannya seperti ini jika wanita itu tidak mendapatkan kasih sayang si pria?
Qu Jingwan mengeluarkan ponselnya dan menelepon kakaknya, tetapi tidak satupun teleponnya yang terhubung.
Pada saat itu, Qu Qingyu sedang tidur di kamar yang gelap bersama dua wanita berpakaian minim. Botol-botol alkohol dan makanan ringan berserakan di atas meja, dan wajah serta lehernya dipenuhi bekas lipstik.
Kamar itu berantakan.
Sepupunya baru berhasil tersambung ke ponselnya setelah dua jam berusaha berulang kali. Saat sabungan itu terhubung, Qu Jingwan mulai menangis dan mengeluh pada Qu Qingyu.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tahan tinggal di keluarga ini lagi; aku tidak ingin tinggal di sini lagi …."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com