Pei Ge tidak tahu apa yang salah dengannya. Jelas sekali dia bertengkar dengan Ji Ziming tadi sore setelah bekerja dan bahkan mengundurkan diri dengan tegas, tapi sekarang dia duduk di mobil pria itu!
"Uhuk!" Pei Ge agak terbatuk, dan mengatupkan bibirnya, dengan canggung duduk di kursi penumpang.
Ketika Ji Ziming mengatakan maksudnya tadi, bukannya menolak dia malah masuk ke dalam mobil pria itu dengan patuh.
Memang, otak seorang wanita tidak jelas dalam kondisi terlemahnya, dalam hati dia bergumam dengan muram.
"Apa kamu lapar?" Tanya Ji Ziming, seolah-olah dia tidak menyadari ketidaknyamanan Pei Ge.
"Tidak," ujar Pei Ge cepat.
Perutnya memilih protes tepat setelah dia mengatakan itu.
Kruk kruk! Di malam yang sunyi, di mana hanya ada napas mereka yang berembus ke udara di dalam mobil, gemuruh perut Pei Ge terdengar keras.
"Uh …. " Pei Ge menundukkan kepalanya malu dan pipinya merona.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com