webnovel

72

Paula tertegun. Dia tidak percaya bahwa ayahnya akan jatuh ke perangkap wanita itu lagi.

"Pembohong! Dia tidak akan pernah memaafkanmu!" Paula menggertakkan giginya. "Kau mengkhianati kepercayaannya."

Tawa wanita paruh baya itu begitu keras, membuat Paula semakin kesal. Dia menggigit bibir bawahnya dan berkata, "Itu pasti sesuatu yang lain. Kamu menipunya! Atau sesuatu seperti itu."

Ibu Paula menyalakan videonya. Paula dengan ragu menerimanya. Saat itulah dia melihat tubuh berotot setengah telanjang ayahnya di tempat tidur.

"Apakah kamu percaya, sayang? Dia ada di tempat tidurku." Pemandangan dalam video berubah menjadi seorang wanita cantik dengan rambut hitam acak-acakan. Wajah yang familiar bagi Paula. Wajah yang ia coba lupakan tapi tidak bisa. Wajah yang menghancurkan kehidupan masa kecilnya yang bahagia.

"Kau wanita tak tahu malu! Bagaimana kau bisa melakukan ini padanya? Kau sudah cukup menyakitinya," bentak Paula, melupakan alasan mengapa dia menelepon ayahnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com