webnovel

122. Perseteruan Ibu dan Anak

Pertanyaan Clara bagaikan petir yang menyambar tanpa adanya hujan. Linda merasa kebas, tak bisa menjawab pertanyaan putrinya. Satu kata pun tak terucap dari bibir tanpa lipstiknya yang memucat.

Bibir Linda gemetar. Dia ingin sekali menjawab pertanyaan putrinya. Tetapi, isi kepalanya menghalangi untuk bicara. Dia takut orang yang disayanginya itu membencinya.

Clara yang melihat reaksi ibunya pun tertawa sinis. Dia mengangguk seraya tersenyum masam. "Jadi, Ibu benar-benar yang menceritakan kemandulanku ke Lea, lalu mengemis pada wanita itu akan memberikan bayinya padaku?" ucap Clara dengan tawa pahit.

Suara dokter cantik itu bukanlah suara seorang anak yang menyayangi sang ibu sebagaimana biasanya. Dia seperti kembali ke masa sekolah menengah dan berbicara kasar kepada gadis kutu buku saingannya di kelas yang sangat dia benci.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com