Pagi hari, bintang yang berukuran lebih besar dari matahari di planet bumi mulai muncul dari timur, menutup malam yang dingin dan gelap.
Kenzo, Wiliam dan naga kecil yang telah di berikan nama Ryu, mereka kembali melanjutkan perjalanannya, berharap menemukan sebuah kota dan mendapatkan beberapa informasi tentang para pengawal putri Lucia lainnya.
"Tuan, menurut informasi terakhir yang saya terima, kita akan menemukan sebuah kota kecil di balik gunung itu". Ucap Wiliam dengan sangat yakin.
Sebelumnya ketika dia masih berada di dalam gua sendirian, para pengawal telah mengkonfirmasi tempat keberadaan mereka masing-masing, meskipun tidak pernah menetap dan selalu berpindah-pindah.
Namun hal itu kini sangat berguna untuk Wiliam, setidaknya dia sudah mendapatkan beberapa gambaran arah yang akan mereka tuju.
"Mmm, aku mengerti!". Kenzo mengangguk ringan, berharap di sana dapat menemukan lebih banyak petunjuk tentang planet Ars dan juga para pengawal yang tidak di ketahui keberadaannya.
Setelah seharian berjalan, mereka akhirnya sampai di kaki gunung, namun karena hari sudah mulai gelap, mereka berdua memutuskan untuk beristirahat, lalu melanjutkan perjalanan saat pagi hari.
Akan sangat berbahaya berjalan pada malam hari, terlebih mereka belum mengetahui rute yang akan di lalui, lagi pula mereka juga harus mengisi tenaganya.
Saat hari sudah benar-benar gelap, mereka membuat api unggun, dan memanggang rusa bertanduk 6 yang di buru oleh Wiliam sebelumnya.
"Souuust ... Souuust".
Tengah malam ketika mereka sudah tidur dengan lelap, Ryu tiba-tiba membuka matanya lebar, ekspresinya sedikit ganas penuh waspada, dia sedikit mengerang, menatap tajam ke arah kegelapan.
Kenzo dan Wiliam langsung ikut terbangun oleh erangan Ryu, keduanya cukup peka dengan keadaan seperti itu, bagaimana pun Kenzo juga sudah terbiasa hidup di alam liar saatasih berada di bumi, instingnya sudah terbiasa dengan hal semacam itu.
"Ryu apa yang terjadi?".
Kenzo memperhatikan Ryu yang terus menatap tajam ke arah kegelapan di depannya, "Tuan hati-hati!". Wiliam dengan cepat mengingatkan Kenzo. Lalu api merah langsung menyelimuti kedua kepalan tangannya. Bersiap untuk setiap kemungkinan.
Dia juga bisa merasakan dengan sangat jelas, sesuatu sedang bergerak ke arah mereka, meskipun tidak merasakan tekanan yang besar, namun tetap akan berbahaya, terlebih di dalam kegelapan.
Kenzo yang memahami keadaan itu juga mengangguk dengan cepat, dan segera merangkul tubuh Ryu, dia juga bersiap untuk setiap kemungkinan terburuk.
Saat ini dia belum bisa berbuat banyak, levelnya masih sangat rendah dan hanya memiliki dua kemampuan yang telah terbuka, kemampuan api birunya belum dia kuasai, sedangkan kemampuan satunya lagi adalah kemampuan tipe support yang hanya bisa digunakannya untuk menyembuhkan makhluk yang terluka.
Perlahan sosok berwarna putih muncul dari kegelapan, sosok itu tidak sendirian, ada sekitar 6 sosok lain yang mengikutinya dari belakang. Kenzo menyipitkan matanya melihat makhluk yang berada di depannya.
"Serigala putih?". Gumamnya sedikit tercengang, makhluk di hadapannya benar-benar mirip dengan serigala, namun yang membedakannya para serigala itu memiliki jumlah mata dan ekor yang lebih banyak.
Serigala paling depan memiliki 7 mata berwarna biru dan di ikuti oleh ekornya yang juga berjumlah tujuh, ukurannya juga lebih besar dari serigala yang berada di belakangnya.
Kenzo sangat yakin, serigala yang berada di depan adalah pemimpin kelompok, hal itu juga mirip dengan yang ada di bumi, setiap kelompok serigala memiliki pemimpinnya masing-masing.
"Tuan tetaplah berada di belakang saya, pemimpinnya berada di level 15 dan sisanya berada di level 8 sampai 10". Tutur Wiliam dengan serius ketika mata merahnya bersinar dengan terang.
Mendengar hal itu Kenzo sedikit tertegun, "Kau bisa melihat level mereka?". Tanya Kenzo dengan suara rendah.
"Tentu saja tuan, kemampuan itu akan terbuka secara otomatis ketika tuan berhasil mencapai level 20". Jawab Wiliam dengan cepat.
"Jadi seperti itu". Batin Kenzo. Saat ini Wiliam berada di level 49, Virgo mengetahuinya ketika Wiliam membuka bar statusnya sebelumnya.
"Auuuuu".
Pemimpin serigala meraung dengan keras dan dalam sekejap 6 serigala di belakangnya menyerang.
Melihat itu membuat Kenzo harus membuang pikiran lainnya dan fokus pada keadaannya saat ini. Sementara itu Wiliam membentangkan tangannya, memberi isyarat kepada Kenzo untuk tidak ikut campur dalam pertarungan.
Menurut Wiliam, makhluk di depannya terlalu berbahaya untuk di hadapi oleh Kenzo.
"Dasar makhluk rendahan, mati kalian!". Teriak Wiliam yang langsung melesat ke depan untuk menghalangi pergerakan para serigala.
"Souuust".
Wiliam menghantam salah satu serigala menggunakan tinju apinya, dan berhasil menumbangkannya dalam satu serangan, melihat salah satu rekannya dikalahkan dengan mudah, membuat serigala lainnya menjadi siaga dan tidak berani lagi menyerang secara gegabah.
Sementara Kenzo segera bersembunyi di balik pohon sambil merangkul Ryu di pelukannya, dia hanya bisa menyaksikan pertarungan itu dari balik pohon tanpa bisa membantu sedikit pun, dia tahu levelnya masih sangat rendah untuk menghadapi para serigala.
"Auuuu".
Pemimpin serigala kembali meraung, memberikan instruksi kepada anggotanya, dan dalam sekejap, 4 serigala langsung mengepung Kenzo.
"Hehe, ini lebih baik". Batin Kenzo sambil melepas senyuman miring, meski tubuhnya seperti bocah berusia 10 tahun, namun kekuatannya tidak bisa di remehkan. Terlebih levelnya lebih tinggi dari para serigala.
"Wussst".
Ekor para serigala tiba-tiba sedikit bersinar dan mulai memanjang dengan ujung yang runcing dan keras, lalu secara bersamaan mereka mengirim serangan menggunakan ekornya ke arah Kenzo.
"Cincin api!!!".
Teriak Kenzo, dia menyatukan kedua tinju apinya dan cincin api langsung muncul dan melingkari tubuhnya. Dalam sekejap cincin api semakin membesar dan berbenturan dengan serangan gabungan dari para serigala.
"Bamm".
Tidak membutuhkan waktu lama, serangan cincin api milik Kenzo berhasil unggul, dan membuat ke 4 serigala tersungkur hingga beberapa meter, 2 di antaranya terpental menubruk pohon, sedangkan 2 lainnya meringkuk di tanah, keempatnya terlihat sekarat dengan luka gosong dan beberapa sayatan di tubuhnya.
"Arrrrgh".
"Ryu!!!".
Suara teriakan Kenzo terdengar di telinga Wiliam.
Wiliam memutar tubuhnya dengan cepat untuk melihat apa yang terjadi, dia sedikit melotot, dia tidak memerhatikan salah satu serigala secara diam-diam telah mengincar Kenzo dan Ryu.
"Dasar brengsek!". Wiliam mencoba secepat mungkin untuk melesat ke tempat Kenzo dan Ryu yang berjarak sekitar 20 meter.
Namun saat dia ingin melakukan itu, pemimpin serigala sudah melompat dan mendarat di hadapannya, 7 mata birunya menatap ke arah Kenzo dengan tajam dan tubuhnya sedikit mengeluarkan aura membunuh.
Wiliam mengernyit kesal, "Menyingkir dari hadapanku, atau kau akan menjadi daging panggang!". Ketus Wiliam dengan suara dingin, dia tidak ingin sesuatu terjadi kepada Kenzo.
Namun tentu saja ancaman itu tidak di pedulikan oleh pemimpin serigala, bagaimana pun anggotanya telah di buat sekarat oleh Kenzo.
"Bamm".
Di sisi lain, pohon di dekat Kenzo langsung hancur dan tumbang ketika terkena oleh salah satu ekor panjang serigala bermata 4.
Kenzo terdiam dengan mata yang bergetar, serangan itu nyaris mengenainya, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika serangan itu tidak meleset, seumur hidupnya, itu pertama kalinya dia mendapatkan serangan mematikan.
Wiliam yang melihat itu membuat wajahnya hampir menghitam, amarahnya telah memuncak, "Jika sampai tuanku terluka, aku pastikan akan memburu dan melenyapkan seluruh ras kalian tanpa ada yang tersisa satu pun".