"Tuan, satu hal yang harus anda ingat, kita masuk ke dalam planet ini secara diam-diam, dan system tidak akan bisa membaca semuanya atau memberikan kemudahan kepada kita". Wiliam menegaskan.
Kenzo sedikit menggaruk kepalanya dengan ujung jarinya, dia sadar masih belum mengerti apa pun.
Melihat hal itu, Wiliam tidak ingin terlalu memaksa agar Kenzo memahami semuanya dengan cepat, namun meski demikian dia tetap berusaha untuk menjelaskan dengan sebaik mungkin agar Kenzo dapat sedikit memahami keadaan.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami datang ke planet ini setelah kerajaan kami di serang dan hancur, namun meskipun begitu, kami sadar, bahkan keberadaan kami di sini tidak akan bisa mengubah apa pun, itulah kenapa nona Lucia datang ke planet anda untuk mendapatkan bantuan.
Lalu yang lebih penting, brengsek itu mungkin juga akan datang ke planet ini untuk memburu kami, khususnya nona Lucia". Wiliam memperjelas ucapannya yang sebelumnya.
"Baiklah! Aku mungkin terlalu bingung, hingga kepala ku belum bisa mencerna semuanya, tapi setidaknya aku sudah mengerti beberapa hal. Lalu apa rencana kita selanjutnya?". Kenzo mengangguk ringan, dia tidak ingin terburu-buru untuk mengetahui segalanya. Dan lebih fokus untuk mengetahui rencana Wiliam selanjutnya.
"Ckck ... Anda benar-benar mirip dengan nona Lucia, mungkin ini yang di namakan takdir?". Gumam Wiliam dengan suara rendah sambil melepas senyuman tipis.
"Apa kau mengatakan sesuatu?". Tanya Kenzo spontan, dia mendengar beberapa kata yang samar dari Wiliam.
"Hehe. Bukan apa-apa tuan".
Kenzo sedikit mengerutkan kening, namun segera menghela napas ringan, "Jadi apa rencana kita selanjutnya?". Tanya Kenzo sekali lagi.
Mendengar hal itu, Wiliam mengalihkan pandangan tajam ke depan dengan serius, "Kita harus menemukan 5 pengawal nona Lucia yang sedang menjelajahi planet ini, sebelumnya nona Lucia telah memerintah mereka semua untuk mendapatkan beberapa informasi tentang planet ini. Tapi ...". William mengatakannya tanpa basa basi, menurutnya kekuatan 5 pengawal sangat di butuhkan, khususnya untuk melindungi Kenzo dan putri Lucia.
Namun di saat yang sama ekspresinya menjadi terlihat cemas.
Bagaimana pun dia sedikit mengetahui tentang bahaya yang ada di planet Ars, dan itu bukan sesuatu yang bisa diremehkan, meskipun Wiliam belum mengetahui secara pasti keadaan di planet tersebut, namun dia sudah mendapatkan beberapa laporan dari para pengawal sebelumnya.
Salah satunya adalah informasi tentang para sosok yang telah menghancurkan kerajaannya, menurut informasi yang di dapatkannya kemungkinan besar musuhnya tersebut akan datang ke planet Ars dan bahkan mungkin sudah sampai.
Belum lagi, Ratusan pendatang yang berasal dari planet lain yang di berkati dengan kemampuan khusus, dan juga penduduk asli planet Ars yang juga tidak kalah menakutkannya.
Meskipun semua informasi itu masih sangat sedikit, namun setidaknya itu bisa di jadikan petunjuk oleh Wiliam agar bisa memprediksi segala sesuatunya sekaligus membuat rencana yang tepat.
"Tapi apa?". Lamunan Wiliam kini harus terhenti ketika Kenzo terlihat sedikit penasaran menatap ke arahnya.
"Saya tidak bisa melacak keberadaan para pengawal saat ini ...". Lanjut Wiliam menjawab rasa penasaran Kenzo. Mendengar hal itu alis Kenzo sedikit terangkat.
"Tunggu dulu, apa maksudmu? Bukankah sebelumnya kau melakukannya saat sedang berada di dalam gua sebelumnya, kenapa sekarang tiba-tiba kau mengatakan tidak mengetahui keberadaan mereka?". Tanya Kenzo, memotong ucapan Wiliam dengan cepat, sambil melempar tatapan tajam penuh selidik.
"Tuan, anda harusnya mendengarkan penjelasan saya sampai selesai, saat ini saya memang tidak mengetahui keberadaan mereka, itu karena saya tidak pernah meninggalkan tempat ini lebih dari jarak 10 kilometer.
Namun anda tidak perlu khawatir, saya masih bisa berkomunikasi dengan mereka dalam jarak tertentu, seperti yang anda ketahui, saya pernah melakukannya kepada Lilya sebelumnya". Wiliam dengan cepat menjelaskan, khawatir Kenzo akan salah paham.
"Hah! Harusnya kau tidak menyampaikan hal yang mengejutkan di awal penjelasan mu". Kenzo menghempaskan tubuhnya berbaring lega di tanah, mendongak ke langit. Lalu dengan santai mengangkat tangan kanannya menghalangi sinar yang seperti matahari namun dengan ukuran yang lebih besar.
"Jadi petualanganku akan segera di mulai!". Kenzo segera bangkit melompat sambil melepas senyuman tipis, dia sudah tidak sabar untuk bertualang di dunia penuh fantasi tersebut.
Wiliam juga menanggapi dengan senyuman tipis, kini dia semakin lega, Kenzo sudah menerima keadaannya sepenuhnya.
Wiliam pun segera mengambil fokusnya kembali, menutup mata perlahan, coba menghubungi para pengawal. Tapi dia hanya bisa mengerutkan keningnya, tidak bisa menghubungi siapa pun.
"Apa yang sedang terjadi?". Kenapa aku tidak bisa menghubungi merek?". Batin Wiliam yang mencoba berulang kali, namun masih tetap tidak bisa menghubungi para pengawal.
"Ada apa?". Kenzo melihat kegelisahan di wajah Wiliam.
Wiliam membuka mata perlahan, lalu menggelengkan kepala pelan, "Ini sangat buruk, saya tidak bisa menghubungi mereka". Ucapnya dengan lemah dan kebingungan.
"Tidak bisa menghubungi mereka? Apakah maksudmu para pengawal?". Tanya Kenzo sedikit bingung. Beberapa saat yang lalu Wiliam mengatakan dengan sangat yakin bisa menghubungi para pengawal dan sekarang tiba-tiba berubah begitu saja.
"Mmm". Wiliam hanya bisa mengangguk dengan tatapan yang serius.
"Tuan kita harus bergerak sekarang, mungkin sesuatu yang buruk sedang terjadi, ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Kemungkinan yang terjadi seseorang telah mengetahui keberadaan kami dan mengganggu, dan hal terburuknya adalah para pengawal telah terbunuh". Lanjut Wiliam menjelaskan dengan cepat dan langsung berdiri penuh khawatir.
Kenzo yang menyadari situasinya hanya bisa memijat keningnya, "Huu... Sepertinya ini akan menjadi perjalanan yang sulit". Batinnya, dia tidak menyangka perjalanan yang di anggapnya akan menyenangkan kini akan mendapatkan kesulitan dengan sangat cepat.
Terlebih levelnya saat ini masih sangat rendah, itu benar-benar akan menjadi cukup sulit baginya.
"Maaf tuan, ini benar-benar di luar perkiraan". Wiliam merasa sangat bersalah, khususnya kepada putri Lucia, padahal dia sendiri adalah ketua pengawal yang mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari tuan putrinya.
"Kenapa kamu harus meminta maaf, ini bukan kesalahanmu, kita hanya perlu menemukan mereka, dan berharap hal buruk tidak terjadi kepada mereka". Kenzo tidak ingin Wiliam terus menerus menyalahkan dirinya sendiri. Bagaimana pun saat ini hanya Wiliam yang bisa dia andalkan. Jika sampai Wiliam terpuruk dengan rasa bersalahnya, itu akan menjadi petaka bagi mereka berdua.
Mendengar hal itu Wiliam Isa sedikit lebih tenang, namun masih menyisakan sedikit kekhawatiran, khususnya kepada rekan-rekannya yang tidak bisa di hubungi.
"Baiklah tunggu apalagi, ayo berangkat sekarang, menemukan mereka lebih cepat lebih baik". Lanjut Kenzo menatap tajam ke depan sambil mengepalkan tangannya penuh semangat. Dia tahu itu saat bukan waktu yang tepat untuk berduka cita.
"Mmm". Mendengar ucapan Kenzo yang penuh semangat, Wiliam menjadi semakin malu, harusnya dia yang memberi semangat kepada Kenzo bukan sebaliknya.
Kini keduanya pun segera memulai perjalanan untuk menjelajahi planet Ars, menemukan para pengawal sambil menaikkan level.
Di ketinggian ratusan meter, seorang pria bertubuh besar di penuhi otot kekar dengan bertelanjang dada duduk bersila di atas naga hitam, rambut hitam panjangnya berkobar tertiup angin, dia menatap tajam ke arah Kenzo dan Wiliam.