webnovel

Membuka bar status

"Kami menyebutnya sebagai dungeon terbang, tempat tersebut juga merupakan salah satu tujuan kita, itu adalah tempat terbaik untuk menaikkan level, khususnya untuk anda". Wiliam mengungkapkan dengan ringan agar Kenzo bisa memahaminya dengan mudah.

"Dungeon terbang?".

Mata Kenzo sedikit mengerling, istilah itu tidak asing untuknya, meskipun sedikit berbeda dengan pengetahuannya tentang hal tersebut, "Aku pikir dungeon hanya berlaku untuk kastel yang berada di bawah tanah". Batinnya, meski demikian dia menjadi semakin penasaran.

Melihat ekspresi Kenzo yang terlihat tidak sabaran, Wiliam tersenyum tipis dan langsung terduduk di tepi tebing dengan kaki yang bergelantungan.

"Tuan sebelum kita pergi ke sana, saya akan menjelaskan beberapa hal kepada anda, termasuk rencana kita selanjutnya". Wiliam dengan cepat memberikan isyarat kepada Kenzo agar sedikit lebih tenang.

Kenzo mengangguk cepat, dan langsung duduk di sebelah Wiliam, "Saya sangat yakin planet ini tidak jauh berbeda dengan planet anda, meskipun banyak hal baru yang belum pernah anda lihat sebelumnya". Wiliam membuka percakapannya.

"Kau benar ini cukup mirip, dan juga sangat luar biasa, namun dunia ini lebih mirip dengan dunia fantasi yang sering aku lihat di Komik ataupun di serial anime". Kenzo mengangguk yakin, dia sudah sering melihat hal semacam itu.

"Komik? ... Anime? Apakah itu nama sebuah planet?". Wiliam sedikit bingung, dia sangat yakin tidak pernah mendengar nama planet seperti itu.

"Ah, tidak. Lupakan saja. Jadi apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan?". Kenzo melambaikan tangan, dan langsung mengalihkan pembicaraan.

"Baiklah saya mengerti". Wiliam mengangguk ringan, lalu coba duduk lebih santai dengan menyandarkan kedua tangannya ke belakang. Pandangannya menghadap ke langit.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, planet ini bernama planet Ars, sejauh ini kami hanya mengetahui bahwa planet ini merupakan planet baru yang di rancang untuk menciptakan sosok kuat, setidaknya kekuatannya bisa menguasai sebuah planet.

Lalu planet ini juga di bekali oleh sebuah system khusus yang dapat memeriksa status seluruh makhluk hidup yang berada di dalamnya ...".

"Tunggu? System? ... Apakah kau baru saja mengatakan system?". Kenzo memotong penjelasan Wiliam dengan wajah penasaran penuh kebingungan.

Wiliam memutar kepalanya menghadap Kenzo dengan lekat, "Benar tuan, anda tidak salah dengar, planet ini memang di atur menggunakan system. Saya bisa menunjukkan hal paling sederhana kepada anda". Wiliam tersenyum tipis, awalnya dia pikir akan kesulitan menjelaskan kepada Kenzo, namun menurutnya Kenzo juga mengetahui tentang sebuah system. Itu akan sangat memudahkannya.

Setelah mengatakan itu, Wiliam dengan cepat memperbaiki cara duduknya menjadi normal kembali, lalu dia mengulurkan tangan kanannya ke depan, jari telunjuk dan tengah terbuka, kemudian dia menarik garis lurus dari atas ke bawah dengan santai.

"Sliing".

Cahaya bar status berwarna merah berbentuk persegi terbentuk di depannya. "Anda hanya perlu melakukan hal sederhana ini untuk melihat status anda". Gumam Wiliam dengan ringan sambil menggeser tab yang ada di bar statusnya.

"Tunggu ... Tunggu ... Tunggu, bukankah ini sama seperti di dalam game. Mungkinkah aku masuk ke dalam game? Tapi bagaimana mungkin, aku tidak memainkan game apa pun, dan itu juga sangat mustahil, apa yang sebenarnya terjadi?". Batin Kenzo, matanya kini terbelalak penuh kebingungan.

"Tuan apa anda baik-baik saja?". Wiliam coba menyadarkan Kenzo yang terbengong dengan tatapan kosong ke arah bar status miliknya.

"Tuan!". Panggil Wiliam sekali lagi, hingga akhirnya membuat Kenzo tersadar, "Apakah anda baik-baik saja?". Lanjut Wiliam.

Kenzo mengangguk beberapa kali, namun tatapannya masih di penuhi kebingungan. "Mungkinkah dia sudah melihat hal seperti ini sebelumnya, kenapa dia sangat penasaran?". Batin Wiliam, dia melihat Kenzo memiliki ekspresi tidak percaya yang sangat berbeda dari sebelumnya.

Namun tentu dia tidak akan menanyakan hal itu lebih jauh, sebagai gantinya dia langsung meminta Kenzo untuk melakukan seperti yang di lakukannya. "Tuan, apakah anda ingin mencobanya terlebih dahulu, sebelum saya lanjut menjelaskan". Pinta Wiliam dengan sopan.

Kenzo mengangguk ringan, dia menelan ludah dan sedikit gugup, lalu dia pun melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh Wiliam sebelumnya, mengulurkan tangan, membuka dua jemarinya dan menarik garis lurus dari atas ke bawah.

"Sliing".

Bar status dengan ukuran yang sama seperti milik Wiliam langsung muncul di hadapannya, yang membedakannya adalah warna dari bar status mereka. Wiliam berwarna merah sedangkan Kenzo berwarna biru.

Kenzo melebarkan matanya ketika melihat bar status miliknya sendiri muncul di hadapannya, dia tidak pernah berpikir hal seperti itu bisa terjadi, antara gembira dan juga kebingungan, namun yang pasti sebuah senyuman tipis terbentuk di mulutnya.

"Anda melakukannya dengan baik tuan, sekarang anda bisa melihat status anda sendiri". Wiliam tersenyum puas. Sedangkan Kenzo hanya menanggapi dengan anggukan ringan.

Dia melihat tulisan aneh di bar statusnya, namun entah bagaimana dia bisa memahaminya dengan sangat baik.

[Nama pengguna : Tidak di ketahui].

[Ras : Manusia].

[Level : 2]

[Exp : 200/300]

[Hp : 125/125]

[Energi sihir : 35]

[Kelincahan : 20]

[Pertahanan : 20]

[Serangan : 20]

Kenzo melihat dan mengamati setiap status yang di milikinya saat ini, meski sedikit ragu namun dia bisa memahaminya.

"Anda baru datang ke planet ini, jadi sangat wajar jika anda masih berada di level 2. Anda juga bisa melihat status lainnya dengan menggeser ke samping kiri". Wiliam coba memberi arahan kepada Kenzo.

Mendengar hal itu Kenzo dengan cepat melakukannya, dia menggeser bar status dengan kedua jarinya yang masih terbuka. lalu bar status segera memunculkan tab berikutnya yang berisikan status roh dan skill.

[Jenis roh pelindung : Iblis api biru].

[Level roh : Tidak di ketahui].

[Senjata roh : Terkunci].

...

[Kemampuan 1 : Sayap api biru].

[Kemampuan 2 : Terkunci].

[Kemampuan 3 : Terkunci].

[Kemampuan 4 : Terkunci].

...

Kening Kenzo sedikit berkerut ketika membaca tulisan roh pelindung, terlebih yang tertulis di sana adalah iblis api biru, "Apakah roh pelindung ku adalah ras iblis?". Gumamnya ringan, tentu dia sedikit khawatir akan hal tersebut, bagaimana pun menurut pengetahuannya ras iblis adalah ras kejam dan jahat.

Wiliam yang mendengar gumaman Kenzo segera menanggapi.

"Tuan! Roh pelindung yang di maksud adalah nona Lucia yang saat ini berada di dalam tubuh anda, setiap makhluk yang di panggil ke planet ini memiliki roh pelindung, jika tidak, mereka tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari setengah jam, begitu pun dengan roh pelindung yang telah memasuki tubuh makhluk tersebut.

Jika salah satu dari keduanya terpisah lebih dari setengah jam, maka keduanya akan langsung mati, anda pernah mengalaminya sebelumnya, jadi saya pikir anda lebih mengerti". Wiliam coba menjelaskan dengan sederhana.

Dia bisa memastikan bahwa Kenzo kebingungan dengan roh pelindung yang tertulis di tab statusnya.

Mendengar hal itu, Kenzo akhirnya mengerti kenapa dia sangat kesakitan ketika roh pelindung dalam dirinya sempat keluar sebelumnya.

"Jadi, apakah kau juga merupakan roh pelindung yang berasal dari ras iblis?". Kenzo coba memastikan? Dia sangat yakin tidak salah membaca.

"Itu benar tuan, saya dan beberapa pengawal lain yang sedang berada di planet ini berasal dari ras iblis, tepatnya iblis api. Lalu planet kami bernama planet Dark, planet yang dihuni oleh semua ras iblis". Wiliam membenarkan tentang dirinya, dia tidak akan bisa berbohong kepada Kenzo.

"Jadi seperti itu! Ras iblis juga memiliki planet, aku baru tahu". Batinnya, dia menatap lekat Wiliam, dan sebenarnya dia masih memiliki banyak pertanyaan, namun dia memilih untuk tidak terburu-buru dan kembali menggeser bar statusnya.

Kini di tab selanjutnya dia tidak menemukan apa pun selain sebuah kalimat sederhana.

[Sedang melakukan peninjauan lebih lanjut].

Lalu dia mencoba menggeser kembali menuju tab berikutnya, namun itu sudah berakhir, "Apakah hanya ini menu yang ada?". Tanya Kenzo sedikit bingung, dia pikir masih ada hal lainnya yang seharusnya ada, seperti quest atau yang lainnya.

"Tuan, satu hal yang harus anda ingat, kita masuk ke dalam planet ini secara diam-diam, dan system tidak akan bisa membaca semuanya atau memberikan kemudahan kepada kita". Wiliam menegaskan.