"Sial ini tidak akan mudah!". Batin Kenzo menatap tajam ke arah serigala bermata empat, sementara itu Ryu juga tidak bisa membantu, dia juga sedang berusaha menghindar dari kepungan ekor panjang serigala bermata empat tersebut.
"Kemampuan sayap api itu diperoleh dari kemampuan nona Lucia, namun dengan level tuan Kenzo saat ini, beliau pasti akan kesulitan untuk mengendalikannya.
Dan yang lebih buruk lagi, kemampuan sayap apinya akan menguras banyak energi sihir". Wiliam mengamati pertarungan tuannya, dia bisa melihat energi sihir Kenzo sudah berkurang lebih dari setengahnya.
Padahal, Kenzo baru mengeluarkan kemampuan sayap apinya belum sampai 10 menit.
"Tuan apa yang akan anda lakukan sekarang?". Lanjut Wiliam dalam hati. Dia tentu sangat khawatir kepada Kenzo, namun di sisi lain dia juga berharap agar Kenzo bisa mengalahkan serigala bermata empat.
Jika hal tersebut bisa terwujud, Wiliam sangat yakin Kenzo akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
Di sisi lain Kenzo masih berdiri sambil terus mengamati setiap gerakan yang di lakukan oleh lawannya.
"Cakar, ekor dan raungan. Serigala itu hanya memiliki tiga kemampuan tersebut, dan kemampuan yang paling mendominasi adalah ekor panjangnya.
Dia bisa menggunakan ekornya untuk melakukan serangan jarak jauh, selain itu dia juga menggunakan raungannya untuk memperlambat segerakan kami.
Sayangnya aku tidak bisa melihat status dari serigala sialan itu, jika bisa mengetahuinya, itu akan sangat membantu.
Ataukah aku harus melakukan taruhan? Tidak-tidak! Bagaimana mungkin aku akan melakukan taruhan nyawa dengan makhluk seperti itu."
Kenzo menganalisis setiap kemungkinan, setidaknya dia menyadari musuhnya lebih kuat dari dirinya, dan dengan mengetahui beberapa kemampuan dari musuhnya, hal itu dapat membuatnya lebih berhati-hati dan juga memperkecil kemungkinan untuk mendapat serangan.
"Arrrrgh!!!".
Kenzo masih memikirkan cara terbaik untuk bertahan dan mengalahkan musuh yang memiliki level hampir 5× lipat lebih tinggi dari levelnya saat ini.
Namun raungan kesakitan Ryu menyadarkannya dan memaksanya untuk bertindak dengan cepat.
"Ryu! Bertahanlah!". Teriak Kenzo, dia langsung melesat dengan cepat untuk membantu naga kecilnya.
Saat ini Ryu sedang di kelilingi oleh ke empat ekor panjang serigala, meskipun gerakan Ryu cukup lincah namun dia tidak bisa terus-terusan menghindar, dan pada akhirnya harus terkena oleh serangan serigala bermata empat tersebut.
Di sisi lain Kenzo sedikit terkejut, sayap api birunya tiba-tiba mengubah jalur gerakannya, itu tidak sesuai keinginannya. dia yang awalnya berencana untuk langsung menyelamatkan Ryu dengan cara menembus kurungan ekor serigala, kini tidak bisa melakukan apa pun untuk menghentikan sayap apinya.
Namun sesaat kemudian matanya langsung melebar ketika mengetahui dirinya sudah berada di belakang serigala bermata empat dengan jarak hanya sekitar 10 meter.
Dan dalam sekejap, sayap api biru terbuka lebar lalu melepaskan serangan ratusan bulu api biru ke arah serigala bermata empat.
Merasakan sebuah ancaman, serigala bermata empat memutar tubuhnya dan akhirnya menyadari serangan yang dilepaskan oleh Kenzo.
Keempat mata biru serigala tersebut melotot tajam, lalu dia melepaskan jurus raungannya, menghembuskan gelombang suara yang dengan mudah menggetarkan pepohonan yang berada di dekatnya.
Ratusan bulu api biru yang dilancarkan oleh Kenzo sempat terdiam di udara ketika berbenturan dengan gelombang suara milik serigala bermata empat.
Namun hal itu tidak berlangsung lama, bulu api yang masih sangat lemah tersapu dengan cukup mudah, dan bahkan tubuh Kenzo harus terdorong mundur hingga beberapa langkah.
"Sial padahal sedikit lagi!". Gumam Kenzo sambil menekan dadanya yang sedikit sesak akibat terkena raungan serigala tersebut.
Padahal sebelumnya dia sangat yakin meskipun serangan bulu api yang di lancarkan oleh sayap api birunya masih tergolong lemah, namun jika mengenai sasaran, itu pasti cukup untuk memberikan luka bakar pada lawannya.
Tapi sayangnya semuanya telah gagal, serigala bermata empat merasakan serangan Kenzo, dan dapat bereaksi dengan cepat, menggunakan kekuatan raungannya untuk memblokir serangan Kenzo.
"Sial, sedikit lagi". Batin Wiliam, memukul batang pohon hingga sedikit bergetar.
"Jurus barusan menghabiskan banyak energi sihirnya, dan sekarang energi sihir yang tersisa kurang dari seperempat, itu artinya beliau hanya bisa menggunakan 1 jurus lagi sebelum sayap api itu menghilang, ini tidak akan mudah, tuan apakah anda akan baik-baik saja?". Lanjut Wiliam dalam hati, dia benar-benar tidak menduga sayap api biru menguras begitu banyak energi sihir tuannya.
"Haukkk".
"Auuuuu".
Serigala bermata empat tiba-tiba meraung dengan tubuh yang bergetar, bulu lebatnya sedikit terangkat, Kenzo sontak tersadar dan dengan cepat melihat apa yang terjadi.
"Ryu!".
Mata Kenzo sedikit melebar ketika melihat Ryu sedang berayun-ayun, mulutnya menempel lekat di salah satu ekor panjang serigala bermata empat, dia benar-benar menggigitnya dengan kuat.
"Sekarang, ini adalah kesempatanku, sayap api bergeraklah, aku mohon jika sampai terlambat Ryu tidak mungkin bisa bertahan!". Kenzo coba memerintahkan sayap apinya, mencoba mengendalikannya, dia yakin itu adalah satu-satunya kesempatan untuk mengalahkan lawannya.
"Wussst".
Beberapa saat kemudian, sayap apinya seolah mendengar permintaannya dan langsung melesat seperti kilat biru ke arah lawannya.
Kali ini serigala bermata empat tidak bisa bereaksi tepat waktu, dia hanya bisa mengangkat salah satu cakarnya, namun gerakan sayap api biru terlalu cepat.
Dan kini kepala serigala itu terjatuh ke tanah, benar-benar sudah terpisah dari tubuhnya, sayap api biru begitu cepat dan tajam, Kenzo telah berhasil mengalahkan lawan yang levelnya hampir 5× lipat lebih tinggi dari levelnya.
Dan gerakan itu pun langsung menghabiskan energi sihir Kenzo, sayap apinya seketika lenyap, dia juga sudah kelelahan di tambah dengan banyak luka di tubuhnya.
Tubuhnya tidak bisa menahan apa pun dan dia langsung ambruk di tempat, sementara Ryu juga telah kehabisan tenaga, dia juga kesulitan untuk bergerak.
"Tuan!!!".
Wiliam langsung melesat dengan cepat, dan Kenzo hanya bisa melihatnya dengan penglihatan samar sebelum akhirnya dia benar-benar tidak sadarkan diri.
Wiliam memeriksa kondisi Kenzo dengan cepat, "Huuu, syukurlah dia baik-baik saja". desah Wiliam yang sudah memastikan kondisi Kenzo, itu hanya efek kelelahan, dan tidak ada luka yang mengancam.
"Tuan selamat, anda sangat luar biasa". Lanjut Wiliam mengangguk ringan sambil melepaskan senyuman penuh kebanggaan kepada Kenzo yang telah berhasil memenangkan pertarungan pertamanya.