webnovel

Invicible Knight

Masayuki Ryota seorang remaja Jepang meninggal dan tanpa sadar ia bereinkarnasi di dunia yang berbeda dari tempat yang ja kenal. dan Ryota mengetahui bahwa dunia yang dia kenali sekarang tidak sederhana sebenarnya. bagaimana dia akan menjalani kehidupan keduanya dengan identitas barunya .....

Sazanqua_ · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
4 Chs

New Class

Melihat tatapan Austin tanpa ekspresi membuat Addy menggertakkan gigi san kesal terhadap saudaranya.

"apa tatapan itu Austin "ucap Addy dengan kesal

"apa maksudmu kak ?"

"cih...sikap tenang mu itu yang membuat ku kesal Austin" geram Addy

"ingat Austin hanya karena ayah dan ibu memandang mu bukan berarti kau lebih baik dariku"

"saat di Academy nanti ku buktikan siapa yang terbaik diantara kita Austin ingat itu" kata Addy sambil berjalan pergi

"hah.. apa kau tidak malu mau bersaing dengan ku yang berumur 7 tahun kak ?" jawab Austin

Addy yang mendengar suara Austin kakinya berhenti melangkah dan berbalik melihat Austin dengan tatapan kesal.

"aku tidak peduli selama ayah dan ibu mengakui ku Austin dan setelah tujuanku tercapai aku mempermalukan mu dan mengusir mu pada saat itu"

setelah itu Addy berjalan pergi dari Austin. dan melihat punggung kakaknya berjalan pergi setelah mengucap kata-kata itu Austin merasa tercengang dan tidak nyaman.

"haahh merepotkan" jawab Austin dengan ekspresi melelahkan

____________________

keesokan harinya pun tiba saat di pagi hari Austin mulai bersiap-siap dan berangkat ke Academy menggunakan kereta kuda. disana ditemani oleh pelayan yang mengantarnya.

pelayan yang menemani Austin ialah pelayan pribadinya bernama Sebas, ia berumur 40 tahun meskipun begitu Sebas tetap terampil dalam bertarung dan yang mengajari Austin bertarung saat latihan adalah Sebas.

Sebas mengajari Austin sejak umur 6 tahun dalam pertarungan dan pada saat itu Sebas mengira Austin cepat berkembang dan lebih memahami saat latihan dalam pertarungan.

Sebas juga mengajari Austin bagaimana membangun inti mana agar dia bisa mempelajari sihir.

Sebas bisa menggunakan sihir tetapi tidak terlalu ahli dalam menggunakannya karena dia seorang ksatria bukan seorang penyihir.

saat perjalanan menuju Academy Beltrum Sebas dan Austin duduk berhadapan. Austin melihat Sebas dan bertanya.

"Sebas berapa lama kita akan sampai ?"

"kira-kira 2 jam lagi kita sampai tuan muda"

"ohh begitu ... ngomong-ngomong aku dengar dari ayah, Sebas apa kau pernah belajar di Academy ?"

"ya aku pernah tuan muda belajar di Academy, pada saat itu aku belajar ilmu bertarung sebagai ksatria pada saat itu"

"Lalu kenapa kau menjadi pelayan di keluarga Livingston ?"

"ayah mu melihat bahwa kemampuan bertarung ku terlihat terkesan jadi, ayah mu membuat tawaran untuk memperkerjakan ku sebagai pelayan sekaligus Ksatria"

"lalu apa alasanmu menerima tawaran ayah ku sebagai pelayan ?"

"dimasa lalu keluargaku miskin tuan muda pada saat itu dan keluarga ku bukan termasuk bangsawan dan pada saat itu ayah mu datang dan memberikan tawaran dengan memberi ku gaji yang tinggi agar itu cukup untuk kehidupan keluarga ku tuan muda"

"begitu, maaf Sebas aku tidak tau bahwa itu berkaitan dengan situasi keluarga mu"ucap Austin

"tidak masalah, tuan muda tidak perlu minta maaf lagi pula berkat bantuan ayahmu sekarang keluargaku tidak ada kesusahan"

saat Austin dan Sebas melakukan pembicaraan pada saat itu kereta kuda berhenti dan tidak terasa bahwa sudah 2 jam berlalu dalam perjalanan.

Austin merasa kereta kuda berhenti dan melihat kaca disebelahnya bahwa sepertinya sudah sampai tujuan.

"Sebas sepertinya kita sudah sampai ayo turun" ucap Austin

"baik tuan muda"

pintu kereta terbuka Austin dan Sebas turun dan pada saat itu Austin melihat bahwa terlihat gedung besar. Austin merasa bahwa ini gedung Academy.

'uwah gedung Academy terlihat besar' ucap Austin dengan kagum.

Austin sangat kagum dengan gedung Academy karena tempatnya terlihat besar dari sekolah di kehidupan dia sebelum nya.

Sebas yang melihat tuan muda seperti itu langsung tersenyum dan mulai menyadarkan Austin yang terlihat melamun.

"ayo tuan muda sebentar lagi kita akan terlambat" ucap Sebas

"oh...ya baik ayo Sebas" ucap Austin yang kembali sadar dan mulai berjalan

Austin dan Sebas mulai berjalan masuk ke Academy. dan pada saat itu menuju ruang Asrama sekolah.

mereka berdua berjalan dan setelah sampai menuju kamar asmara Sebas menaruh barang Austin dan mulai meninggalkan nya.

"tuan muda barang mu ku taruh disini"

"terima kasih Sebas"

"kalau gitu tuan muda aku pamit dan juga nikmatilah tempat mu di Academy" ucap Sebas sambil berjalan keluar.

"iya sama-sama Sebas, dan juga aku akan menikmati tempat ku di Academy" jawab Austin.

_______________________

setelah menaruh barang di Academy Austin mulai berjalan pergi ke kelasnya. saat berjalan Austin menarik perhatian anak-anak di sekitarnya.

Austin sadar bahwa banyak orang yang melihat nya dan dia sadar bahwa orang-orang terpesona oleh penampilan nya sebagai bangsawan.

'oh ya ampun aku merasa tidak nyaman di perhatikan' ucap Austin dengan mengeluh.

setelah berjalan dan sampai di depan kelas, Austin menarik nafas dan mulai membuka pintu kelas.

pada saat pintu kelas terbuka semua orang melihat ke arah pintu tersebut.

semua orang melihat ke arah Austin dan sekali lagi Austin menarik perhatian lagi di orang-orang sekitarnya. pada saat itu guru yang melihat pintu terbuka dan melihat Austin berdiri disana

"apa kamu murid kelas ini ? " tanya guru tersebut

"iya itu benar " jawab Austin

Austin melihat guru tersebut sangat cantik dan terlihat sangat muda dengan penampilan nya, rambutnya yang bewarna putih silver panjang.

"kalau gitu silahkan duduk di kursimu sebelah kanan paling ujung belakang"

"baik sensei " jawab Austin

Austin mulai berjalan menuju tempat duduknya dan pada saat itu ia melihat teman duduknya yaitu seorang gadis penampilan cantik rambut bewarna ungu lavender saat Austin duduk dia melihat ke arah tetangganya dan mulai menyapa.

"halo aku Austin Livingston salam kenal " ucap Austin

tetangga Austin menoleh dan melihat Austin agak terpana dengan penampilannya tetapi dia kembali tenang dan kembali dengan ekspresi dinginnya.

"ya nama ku Christina Beltrum"ucap nya dengan dingin

"oo...oh iya"ucap Austin dengan ragu dan terkejut dengan ekspresi dinginnya.

'ini pertama kalinya seseorang memperlakukan ku dengan sikap dingin selain kakak ku'

'ugh..... ini merepotkan terlebih lagi dia bilang tadi bahwa namanya keluarga nya Beltrum.... itu berarti dia Putri kerajaan bukan ?'

pada saat Austin termenung Suara sensei didepan kelas terdengar dan menyadarkan Austin.

"baik lah murid-murid karena ini hari pertama kalian belajar di Academy ini sensei akan memanggil nama kalian dan mulai lah memperkenalkan diri kalian masing-masing"

"tapi sebelum itu sensei akan memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada kalian"

"perkenalkan nama sensei Celia Claire kalian bisa memanggilku Celia sensei, salam kenal semua " ucap Celia sensei sambil tersenyum

"Selamat datang kalian di Academy Beltrum"