webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
273 Chs

pernah

Selamat menikmati

.

.

Hari ini, adalah hari yang di janjikan untuk bertemu dengan dokter spesialis yang akan membantunya untuk selalu ketat.

Meski awalnya dirinya kesulitan mendapatkan izin dari Aksa, akhirnya Aletta mendapatkan izin. Tentu saja izin yang ia katakan sebuah kebohongan.

Ia bertemu dengan seorang wanita cantik yang berusia sekitar 35 tahun. Wajahnya terlihat tenang tanpa ada intimidasi untuk dirinya yang masih muda, namun sudah mendatangi tempat seperti ini. Dan itu adalah poin penting dari menjalani terapi kali ini.

"Aletta, senang bisa bertemu dengan mu cantik," kata sang dokter memuji Aletta sambil membaca bekas yang ada di tangannya.

"Ya, dan terimakasih atas pujiannya," balas Aletta mengangguk sopan dan senyum mengulas bibir cantiknya.

"Apa aku boleh tahu alasan mu melakukan terapi kali ini?" tanya sang dokter "tapi kamu boleh tidak menjawabnya," lanjut sang dokter.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com