"Oh, sial!"
Aku mengerang kesal.
Ini sudah tiga puluh menit Inggrid masuk ke dalam kamar mandi dan wanita itu belum juga ke luar. Aku tahu, wanita biasanya menggunakan kamar mandi lebih lama dari laki-laki, entah untuk apa dan apa saja yang mereka lakukan sampai bisa selama itu.
Kalau kami —para pria— agaknya masuk akal kalau memakai kamar mandi lama karena ada sesuatu yang harus kami lakukan. Kalian tahu apa itu, jadi tidak perlu aku jelaskan lagi.
Aku bangkit dari posisiku —yang sejak dua puluh menit lalu berlutut di atas dinginnya kayu oak. Awalnya aku kira Inggrid akan lekas memaafkan aku dengan melakulan itu. Tapi tidak, dia sepertinya benar-benar marah. Aku masih ingat bagaimana dia meneriakiku atas lelucon yang aku buat.
"Kau tidak boleh membuat lelucon seperti tadi!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com