"Pembohong!" sinisnya seraya menghujam manik cokelatku dengan manik pekatnya. "Katakan, aku ingin mendengarnya."
"Ap-apa? Aku sudah bilang tadi." suaraku tak memberikan kontribusi apapun untuk meyakinkannya
"Kau benar-benar tidak mau mengatakannya? Serius?" Aku merasakan aura jahat menguar dari tubuhnya.
Oh, tidak ... apa yang sedang coba ia lakukan dengan tangannya yang berada diantara sisi perutku? Jangan katakan kalau dia akan ... "Arka, jangan coba-coba untu-" aku coba memperingatinya namun sia-sia karena dia sudah melakukan aksinya. "Aaaah hahahahaha ...." sekarang aku sudah meledak dalam tawa yang tidak aku inginkan.
Ini pemaksaan dan penyiksaan!
"Katakan!" Arka kembali memaksa.
"Tidak-" itu memalukan. Aku yang meminta ruang diantara kami tapi pada akhirnya aku sendiri yang datang padanya. "Oh, Ya Tuhan, Arka... hahahaha... henti- ahahaha -kan!" Aku akan mati kaku dalam gelitikan jemari panjangnya jika mulutku tetap menyangkal.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com