"Apa itu benar?" tanyaku nyalang.
Jujur saja, ini jauh dari ekspektasi-ku sebelumnya. Sungguh, aku jadi benar-benar kudet selama beberapa hari terakhir ini.
"Hellen, kami juga sebelumnya tidak mempercayai berita itu, tapi memang begitulah kenyataan yang terpampang. Bahkan staf kebersihan pernah memergoki mereka berada dalam satu bilik kamar mandi! Kau bisa bayangkan apa yang sedang mereka lakukan, bukan?"
Oh, God! Itu sangat mengerikan. Dari penampilan yang terlihat alim ternyata memiliki kepribadian yang jauh dari ekspektasi. Apa dia sengaja berpenampilan seperti itu untuk mengelabui semua orang?
"Apa yang kau lakukan?" tubuhku berjengit saat tiba-tiba saja Anggi memelukku.
"Hellen, aku sangat bersyukur karena kau tidak termakan oleh bualan manis Kuncoro atau tertipu oleh penampilan alimnya selama ini. Dan aku minta maaf karena sempat mendukungnya untuk mendekatimu." ucap Anggi dramatis seperti biasanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com