webnovel

Mengatasi Kegagalan dan Ketakutan dalam Pelayanan

Ayat pendukung: "Janganlah kamu takut, sebab Akulah yang menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Akulah Allahmu. Aku akan menguatkan engkau, bahkan membantu engkau, dan menopang engkau dengan tangan kanan-Ku yang benar." (Yesaya 41:10)

ngan:Pelayanan adalah panggilan yang mulia, tetapi tidak jarang kita menghadapi kegagalan dan ketakutan dalam perjalanan pelayanan kita. Terkadang, kesalahan atau kegagalan yang kita alami dapat membuat kita merasa takut dan putus asa. Namun, ayat pendukung kita dari Yesaya 41:10 mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu takut atau bimbang, karena Tuhan Allah kita senantiasa menyertai kita dan memberikan kekuatan-Nya untuk mengatasi segala hal dalam pelayanan.

Dalam hidup ini, kegagalan adalah hal yang wajar. Setiap orang, termasuk dalam pelayanan, pasti pernah mengalami kegagalan. Rasul Petrus, misalnya, adalah salah satu contoh dari pengikut Kristus yang mengalami kegagalan. Ia pernah menyangkal Yesus tiga kali, meskipun sebelumnya berjanji untuk selalu setia kepada-Nya (Matius 26:69-75). Namun, Tuhan tidak menyerah pada Petrus. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus mencari Petrus dan memberikan kesempatan kedua untuk melayani-Nya (Yohanes 21:15-17). Kegagalan Petrus tidak mengakhiri panggilan pelayanannya, tetapi menjadi bagian dari proses pembentukan karakter dan kesetiaan yang lebih dalam kepada Tuhan.

Kegagalan dalam pelayanan tidak mengubah siapa kita di mata Allah. Tuhan menyadari bahwa kita adalah manusia yang lemah dan rentan. Ia tidak menilai kita berdasarkan kegagalan kita, tetapi Ia melihat hati yang tulus dan niat yang baik untuk melayani-Nya. Ketika kita mengalami kegagalan dalam pelayanan, jangan biarkan hal itu menjauhkan kita dari panggilan Tuhan. Sebaliknya, belajarlah dari kegagalan tersebut, bertobat, dan bergerak maju dengan lebih tekun dan hati-hati.

Ketakutan juga seringkali menjadi hambatan dalam pelayanan. Ketakutan akan penolakan, ketidakmampuan, atau bahkan ketakutan akan mengalami penderitaan dapat membuat kita enggan untuk melangkah dan mengambil risiko. Namun, Tuhan mengingatkan kita bahwa Ia adalah Allah yang setia yang akan menyertai kita dan memberikan kekuatan-Nya di tengah ketakutan kita.

Ketika Tuhan memanggil Nabi Yeremia untuk menjadi seorang nabi bagi bangsa Israel, Yeremia merasa takut dan tidak mampu karena masih muda dan merasa belum layak (Yeremia 1:6-8). Namun, Tuhan meyakinkan Yeremia bahwa Ia akan menyertai dan menguatkan dia. Tuhan berfirman, "Janganlah kamu katakan: Aku ini masih muda. Karena ke mana saja Aku menyuruh engkau, ke situ engkau harus pergi, dan apa saja yang Aku perintahkan kepadamu, haruslah kaukatakan." (Yeremia 1:7). Tuhan memberikan keberanian dan keyakinan kepada Yeremia untuk melaksanakan panggilan-Nya.

Ketika kita merasa takut dalam pelayanan, marilah kita mengingat janji Tuhan bahwa Ia akan menyertai kita. Yesus juga memberikan jaminan bahwa Ia akan menyertai kita selalu, bahkan sampai akhir zaman (Matius 28:20). Dalam pelayanan, kita tidak perlu mengandalkan kekuatan atau keberanian kita sendiri, tetapi kita dapat bergantung sepenuhnya pada kuasa dan keberanian yang diberikan oleh Tuhan.

Tuhan tidak hanya menyertai kita, tetapi Ia juga menopang kita dengan tangan kanan-Nya yang benar. Tangan kanan adalah simbol kuasa dan kekuatan. Ketika Tuhan menopang kita, Ia memberikan kekuatan-Nya yang luar biasa untuk mengatasi ketakutan dan menghadapi tantangan dalam pelayanan. Ia akan memberikan hikmat dan bimbingan-Nya dalam setiap keputusan yang kita ambil.