webnovel

Menerima Kasih Yesus: Menyambut Anugerah Tanpa Henti

Bacaan Alkitab: Efesus 2:8-9

Kasih Yesus adalah kasih yang tak terbandingkan. Di salib, Ia mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosa-dosa kita dan membawa keselamatan kepada seluruh umat manusia. Namun, pengorbanan-Nya tidak berhenti di sana; Ia terus menyatakan kasih-Nya kepada kita setiap hari. Dalam renungan ini, kita akan memperdalam pemahaman kita tentang makna menerima kasih Yesus dan

Ayat pendukung utama yang menggambarkan kasih tanpa henti Yesus adalah Efesus 2:8-9, "Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan, karena imanmu; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya jangan ada orang yang memegahkan diri."

Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan kita adalah anugerah dari Allah melalui kasih karunia-Nya. Ia mengasihi kita dengan cinta yang sempurna dan memberikan keselamatan tanpa syarat melalui karya penebusan-Nya di salib. Kasih-Nya tidak berdasarkan apa yang telah kita lakukan atau seberapa baik kita, tetapi semata-mata karena kemurahan hati-Nya. Sungguh luar biasa bahwa kita dapat menerima kasih dan anugerah ini tanpa henti, seolah-olah Ia memberikan anugerah baru setiap hari.

II. Menerima Anugerah dengan Iman

Menerima kasih Yesus berarti menerima anugerah keselamatan yang ditawarkan-Nya dengan iman. Efesus 2:8 menyatakan bahwa kita "diselamatkan karena imanmu." Iman adalah kunci yang membuka pintu hati kita untuk menyambut kasih-Nya dengan tangan terbuka. Melalui iman, kita percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Penebus, bahwa kematian dan kebangkitan-Nya telah membawa penebusan bagi dosa-dosa kita, dan bahwa hanya melalui-Nya kita dapat mencapai keselamatan.

Menerima kasih Yesus dengan iman adalah perbuatan hati yang rendah hati dan penuh kepercayaan. Kita mengakui bahwa kita tidak mampu menyelamatkan diri kita sendiri, tetapi kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Iman membawa kita kepada kesadaran bahwa kita adalah penerima anugerah-Nya, bukan pencari karunia karena jasa-jasa kita sendiri.

Efesus 2:9 menyatakan dengan tegas bahwa keselamatan kita "bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya jangan ada orang yang memegahkan diri." Pengajaran ini mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat mencapai keselamatan dengan jasa-jasa pribadi kita. Tidak ada pekerjaan yang dapat kita lakukan untuk "membeli" anugerah-Nya. Semua ini adalah pemberian Allah semata-mata karena kasih-Nya yang melimpah.

Penting untuk diingat bahwa kasih Yesus adalah kasih tanpa syarat. Kita tidak perlu membuktikan nilai kita atau mencoba memperoleh keselamatan dengan usaha kita sendiri. Yesus telah membayar harga penebusan penuh di salib. Melalui iman, kita menerima anugerah keselamatan-Nya sebagai hadiah percuma. Hal ini menghindarkan kita dari kesombongan dan menjaga hati kita tetap tunduk di hadapan-Nya.

Efesus 2:8 mengajarkan bahwa kita "diselamatkan oleh kasih karunia." Kasih karunia adalah kasih yang tidak kita pantas. Ini adalah kasih yang diberikan dengan penuh kemurahan hati tanpa memandang prestasi atau keberhasilan kita. Yesus mengorbankan diri-Nya karena kasih karunia-Nya yang tak terukur, memberikan pengampunan dan keselamatan kepada kita yang tidak layak menerimanya.

Melalui kasih karunia, kita mendapat anugerah yang melampaui dosa-dosa kita. Kasih karunia menyatakan bahwa kita bukanlah hamba, tetapi anak-anak Allah. Dalam kasih karunia-Nya, Ia memberikan hidup yang kekal dan hak waris dalam kerajaan-Nya. Ketika kita menerima kasih karunia ini, hati kita penuh dengan rasa syukur dan penghargaan yang mendalam kepada-Nya.

Menerima kasih Yesus juga berarti hidup dalam kehendak-Nya dan melakukan perbuatan yang menyenangkan-Nya. Efesus 2:10 menyatakan, "Sebab kita ini buatan-Nya, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya." Meskipun kita tidak menyelamatkan diri kita sendiri, kita diciptakan untuk melakukan perbuatan baik sebagai buah dari kasih dan anugerah-Nya.

Perbuatan baik ini bukanlah usaha untuk mendapatkan keselamatan, tetapi adalah tanggapan atas kasih dan anugerah-Nya. Ketika kita hidup dalam kehendak-Nya, hidup kita menjadi berkat bagi orang lain, dan kita menjadi saksi kasih-Nya bagi dunia di sekitar kita.

Menerima kasih Yesus adalah suatu keajaiban yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kasih-Nya yang melampaui segala sesuatu membawa pengampunan, keselamatan, dan hidup yang kekal bagi kita. Kita dipanggil untuk menerima anugerah-Nya dengan iman, tanpa bergantung pada jasa-jasa pribadi kita. Melalui kasih karunia-Nya, kita dapat hidup dalam kehendak-Nya dan menjadi sal light bagi dunia yang gelap. Marilah kita hidup dengan tangan terbuka, menerima kasih Yesus dengan rasa syukur, dan membagikan kasih-Nya kepada semua orang di sekitar kita. Amin.