"Swuush!"
Suara angin memecah udara segera terdengar di langit. Di puncak gunung, berpasang-pasang mata sontak menoleh karena suara 'swuush' di sana, dan memperlihatkan sorot tak sabar ketika menghadap ke arah darimana suara itu berasal.
Apa pemuda itu sudah tiba?
Ketika ditatap oleh puluhan ribu mata yang bersungguh-sungguh, suara mendesing itu semakin bertambah jelas. Setelah beberapa saat kemudian, sebuah sosok manusia muncul di hadapan semua orang.
"Swuush!"
Praktisi yang melintas di udara itu akhirnya mendarat di tengah-tengah stadium sambil diiringi pandangan semua orang yang hadir di sana. Orang itu menghadap ke arah yang berlawanan di stadion, dan dia menangkupkan tangannya ke arah Chen Zhen dan Wu Dao. Dengan suara bernada menyesal, dia berkata, "Muridmu terlambat."
"Haha, bukan masalah karena sekarang kau sudah tiba di sini…"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com