Keesokan harinya, dan benar saja. Yerin yang sengaja bangun terlambat agar menghindari Shima ternyata Shima satu langkah lebih cepat darinya.
Shima sudah mandi dan menyiapkan segala keperluan Yerin juga. Bahkan sarapan mereka berdua sudah siap. Yerin hanya perlu mandi. Dan Shima tahu Yerin tidak butuh waktu lama untuk mandi.
"Hai princess, sudah bangun. Mandi yuk," sambut Shima yang melihat Yerin mulai membuka matanya.
"Dalam rangka apa Lo ma," ujar Yerin yang nyawanya belum terkumpul penuh.
"Biar Lo nggak ada drama buat nyeritain semuanya ke gue," sahut Shima.
"Astaga, Lo nggak perlu repot-repot kok."
"Nggak perlu sungkan, sekarang Lo mandi. Ntar sarapan sambil cerita. Oke!" Shima sangat antusias dengan cerita Yerin. Sedangkan Yerin hanya tersenyum kecut. Ia masih memikirkan cara agar tidak jadi cerita dengan Shima.
Sepuluh menit kemudian mereka bertemu di meja makan, dengan semangat dan antusias, Shima menyodorkan Yerin sarapannya.
"Rin, sudah siap."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com