Sementara Lala masih berada di ruangan Adnan.
Pria itu tidak jadi rapat karena luka di wajahnya. Sissy lah yang menggantikan pria itu
Adnan menyuruh Lala untuk membuatkan kopi untuknya, dengan malas gadi itu menurutinya. Ia melangkah ke arah pantry dan membuatkan kopi untuk pria itu.
"Huh, buat apa gue kerja gaji gede kalau gue cuma jadi pesuruh," kata Lala dengan nada pelan. tangan gadis itu mengambil gelas dan mencari kopi bubuk yang biasa menjadi bahan membuat kopi. Namun gadis itu tidak menemukannya. "Eh? Kok kopinya gak ada ya?" tanya Lala pada dirinya sendiri. Gadis itu mencari dari rak satu ke rak yang lainnya, namun kopi bubuknya tidak ketemu juga.
"Pak Adnan, Kopi bubuknya di taruh di mana?" tanya Lala pada pria itu.
"Mana saya tahu, saya gak pernah menyentuh barang-barang di sana," jawab Adnan enteng.
Lala menghembuskan napas berat menahan emosinya, pria ini memang sangat menyebalkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com