webnovel

I need love

kisah seorang gadis yang mencari cinta sejati setelah dia menemukan nya ternyata pria itu menghianatinya bagaimanakah kisah cinta gadis itu seterusnya?baca kidah lengkap nya di novel ini

Lita_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
49 Chs

20. Memilih baju

Hari ini Rea bangun pagi. Ia bersiap-siap. Ia tidak pergi bekerja. Karena Alqi menyuruhnya tidak bekerja sampai acara pernikahan usai.

Rea sedang duduk di ruang keluarga. Ia sedang menonton TV sambil menunggu seseorang datang.

Tiba-tiba pintu diketuk

Tok Tok Tok

Rea keluar membuka pintu. Orang yang di tunggunya sudah datang. adiknya Alqi. Hari ini mereka pergi memilih baju untuk acara pernikahan.

"calon kakak ipar sudah siap?"

"sudah. ayo kita jalan"

Mereka lalu jalan ke sebuah tempat. Alexsa memberhentikan mobilnya didepan sebuah butik besar. Alexsa dan Rea keluar dari mobil.

Ketika hendak berjalan Alexsa memberhentikan langkah Rea.

"calon kakak ipar kemarin kak Alqi hanya bilang aku ini adiknya, dia tidak menyebut namaku. jadi pastinya calon kakak ipar tidak tau nama ku kan?" ucap Rea.

Oh iya. aku kan gak tau nama adiknya Alqi.

"Nama ku Alexsa" ucap Alexsa sambil mengulurkan tangannya.

"aku Rea" menyambut uluran tangan Alexsa.

"aku sudah tau, Kak Alqi sudah cerita pada ku tentang calon kakak ipar" sambil melanjutkan jalan ke pintu butik.

"benarkah?" menarik tangan Alexsa agar berhenti.

"iya" ingin masuk ke butik

"Dia bilang apa?" berusaha mencari tau sambil ikut masuk ke butik.

"nanti saja calon kakak ipar, kita pilih bajunya dulu"

"Alexsa" mencoba memberhentikan Alexsa. Alexsa pun membalikkan badannya.

" jangan memanggilku calon kakak ipar. panggil saja Rea".

"tapi kakak memang calon kakak iparku"

"iya. kau bisa memanggilku kakak ipar setelah aku resmi menjadi istri kakak mu. sekarang kau panggil saja aku Rea"

"baiklah. kalau begitu aku akan panggil kak Rea"

"iya itu lebih baik"

Lalu tiba-tiba seorang perempuan muncul dan langsung menyapa Alexsa.

"Alexsa" ucap perempuan itu dengan sangat riang. Ia seumuran Alqi. mungkin.

"hai" ucap Alexsa. lalu memeluk perempuan itu.

"kapan kakak ke sini?" ucap Alexsa.

kakak. apa itu kakaknya dia ya. Eh jadi Alqi punya kakak ya.

"aku baru sampai tadi pagi, aku dengar Alqi mau menikah untuk itu aku datang"

"aku senang kakak disini. aku rindu kakak" ucap Alexsa manja.

"iya iya. kamu akan selalu merindukan ku. oh ya Alexsa siapa ini?" menunjuk kearah Rea.

"Kak Alqi belum memberi tau?"

"belum"

"hm. kakak ini calon kakak ipar. dan kami kesini mau memilih baju pengantin"

"oh jadi ini calon istri Alqi, perkenalkan nama saya Suzi. Saya sepupu Alexsa dan Alqi" ucapnya sambil mengulurkan tangan.

oh jadi dia sepupunya Alqi. kirain kakaknya

"eh iya. saya Rea"ucap Rea menyambut uluran tangan Suzi.

"mari kita pilih baju" mengajak Rea dan Alexsa memilih baju pengantin.

"oh ya kenapa kak Alqi tidak kasi tau sama kakak kalau kita mau kesini?" ucap Alexsa.

"aku rasa Alqi tidak tau kalau aku datang. aku baru hanya memberi tau paman. mungkin paman tidak memberi tau pada Alqi" jelas Suzi. (paman = Papa Alqi)

"iya mungkin. aku saja tidak tau. papa memang tidak ada membicarakan soal ini" ucap Alexsa.

Mereka lalu memilih baju sambil mengobrol.

"kenapa tidak Alqi sendiri saja yang memilih baju untuk calon istrinya" sambil memasang baju yang akan dicoba Rea.

"kak Alqi bilang hari ini dia sibuk"

" bagaimana kalau baju yang kita pilih tidak sesuai di mata Alqi. kamu tau kan kakakmu itu sangat cerewet" omel Suzi yang mengetahui sifat cerewet Alqi.

"ah iya. kau benar kakak" jawab Alexsa.

Apa yang sedang mereka bicara ini.

"maaf ya. bagaimana kalau kita memfotokan saja bajunya. Lalu dikirim ke Alqi. biar dia yang memilihnya. bagaimana?" Rea memberi saran.

"ah iya. kenapa aku tidak kepikiran. kakak Rea ini memang pintar ya" ucap Alexsa.

"Ayo kak Rea berdiri di situ biar aku yang fotokan" ucap Alexsa.

"ah tidak. tidak. bagaimana kalau bajunya saja. aku nya tidak usah" sanggah Rea. Ia merasa malu jika ia yang difoto. maksudnya adalah bajunya saja.

"tidak Rea. sebaiknya dengan kamu sekalian. biar Alqi bisa menilai kamu cocoknya pakai yang mana" ujar Suzi.

"iya itu benar kak. ayo berdiri disitu" timpal Alexsa yang sudah siap dengan kamera hpnya.

Rea hanya pasrah. ia berdiri ditempat yang di tunjuk Alexsa. Lalu Alexsa mengambil gambarnya.

Ia mengambil 5 foto Rea dengan gaun pengantin yang berbeda-beda. Lalu ia kirim ke Alqi.

isi pembicaraannya

Alexsa : kakak baju yang mana pas untuk kak Rea.

Alqi : Semuanya

Alexsa: pilih saja kak mana yang paling cocok

Alqi : Rea ku cocok memakai semuanya

Alexsa : Jadi kakak mau gaun yang mana untuk pesta pernikahan nanti?

Alqi lalu memilih gaun yang akan Rea pakai. setelah itu Alexsa melaporkan pada Suzi dam Rea. Setelah selesai dengan gaun itu Alexsa dan Rea pergi ke restoran untuk makan siang.

Setelah mereka masuk ke restoran seorang pelayan datang menanyakan pesan. Rea dan Alexsa lalu memesan makanan.

"Alexsa kenapa tidak ajak Suzi makan siang bersama kita?" bertanya ketika pelayan tadi sudah pergi.

"dia sibuk kak, apa kak Rea tidak lihat butiknya sangat ramai pengunjung. Lagian sudah lama dia tidak kesini jadi mungkin dia harus menyelesaikan urusannya"

"oh itu butik Suzi?" tanya Rea kaget. Ia pikir Suzi hanya pengunjung seperti dirinya dan Alexsa. Ternyata butik itu milik sepupu Alqi.

"iya kak Rea. oh ya aku memang belum kasi tau kakak. itu memang butik milik kak Suzi. dia membangunnya sendiri. dengan kerja kerasnya" jelas Alexsa membanggakan sepupunya.

"Tadi kau bilang dia baru pulang kesini. memangnya selama ini dia kemana?"

"Dia ke negara A, membangun butik juga di sana"

"wah, ternyata dia sangat hebat ya. bisa membangun butik dinegara A"

Lalu pelayan datang membawakan pesanan mereka. Mereka lalu menyantap makanan mereka.

Rea tiba-tiba mengingat ucapan Alexsa bahwa Alqi pernah membicarakannya.