webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#HAREM

I Love You, Goodbye

"Teruntuk calon suamiku di masa depan, Aku mencintaimu. Aku ingin menjadi Ibu dan madrasah pertama untuk anak-anak kita kelak." -‐------------------‐‐-‐------------------‐‐-‐------------------‐‐-‐---- Hidup Thalita Afifa Assegaf berubah 180 derajat ketika Ia menginjakan kakinya pertama kali di Turki. Ia tak menyangka jika Ia akan betah tinggal di Kota Istanbul dan membuatnya akhirnya benar-benar menetap di Istanbul. Demi menghapus kenangannya di Jakarta, Thalita pun melabuhkan Kota Istanbul. Bertemu dengan Furqan Athagul, CEO Perusahaan provider seluler ternama di Turki. Ia adalah seorang Pria yang bisa dengan mudahnya menaklukan hati wanita. Ketampanan Furqan sudah tak perlu diragukan lagi di seantero Turki, gadis mana yang tak jatuh hati. ** Keadaan Turki yang carut marut karena pertikaian politik membuat banyak kerusuhan dimana-mana, imbasnya banyak para imigran di Turki yang harus menerimanya. Thalita pun karena satu hal harus bertransformasi menjadi Thalita yang baru. ** Mata Furkan tak bisa lepas dari wanita berbaju merah tersebut, wanita itu mengibaskan rambut lurus panjangnya dan melengos di depan Furkan. Furkan sangat yakin jika wanita yang Ia lihat adalah wanita yang sama, wanita yang merupakan mantan tunangannya. Ia benar benar terkejut akan perubahan wanita itu. ** "Sayang, maafkan aku... Jangan pernah ucapkan selamat tinggal! Aku tak pernah siap dengan perpisahan sampai kapan pun denganmu!" ujar Furqan. Thalita menitikkan air matanya. "Aku mencintaimu, tapi aku tak sanggup selamanya bersamamu! Selamat tinggal!" Apa yang sebenarnya terjadi dengan Thalita dan Furqan? **

HYEONA · Urbain
Pas assez d’évaluations
166 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#HAREM

127. Perasaan Aneh

Di pagi hari yang sangat padat, di tengah cuaca dingin Kota Los Angeles, Thalita berusaha dengan keras untuk menghabiskan sarapannya yang berupa sereal gandum dengan susu tersebut. Namun apa daya, perutnya seakan- akan menolaknya.

Ia pun merasa sangat mual dan ingin memuntahkan kembali sarapannya tersebut. Karena Ia merasa tak enak dengan perutnya tersebut.

Willa memperhatikan keanehan Thalita. "Kau sedang sakit?"

"Tidak kok. Mungkin ini hanya ketidakberutunganku saja hari ini tidak dapat menerima sarapan pagi," ujar Thalita sembari mengacuhkan sarapannya yang sisa sepertiga saja di mangkuknya.

"Aku ingin menawarimu hamburgerku tapi sayangnya ada baconnya." Willa membuka hamburgernya yang masih terbungkus kertas alumunium voil yang baru dikeluarkan dari ovennya.

Thalita menelan ludah saat melihat Willa menggigit hamburgernya.

Willa terkejut karena tatapan Thalita seperti seorang srigala yang tengah kelaparan saat melihat hamburger yang Ia pegang.

"Thalita..."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com