webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#HAREM

I Love You, Goodbye

"Teruntuk calon suamiku di masa depan, Aku mencintaimu. Aku ingin menjadi Ibu dan madrasah pertama untuk anak-anak kita kelak." -‐------------------‐‐-‐------------------‐‐-‐------------------‐‐-‐---- Hidup Thalita Afifa Assegaf berubah 180 derajat ketika Ia menginjakan kakinya pertama kali di Turki. Ia tak menyangka jika Ia akan betah tinggal di Kota Istanbul dan membuatnya akhirnya benar-benar menetap di Istanbul. Demi menghapus kenangannya di Jakarta, Thalita pun melabuhkan Kota Istanbul. Bertemu dengan Furqan Athagul, CEO Perusahaan provider seluler ternama di Turki. Ia adalah seorang Pria yang bisa dengan mudahnya menaklukan hati wanita. Ketampanan Furqan sudah tak perlu diragukan lagi di seantero Turki, gadis mana yang tak jatuh hati. ** Keadaan Turki yang carut marut karena pertikaian politik membuat banyak kerusuhan dimana-mana, imbasnya banyak para imigran di Turki yang harus menerimanya. Thalita pun karena satu hal harus bertransformasi menjadi Thalita yang baru. ** Mata Furkan tak bisa lepas dari wanita berbaju merah tersebut, wanita itu mengibaskan rambut lurus panjangnya dan melengos di depan Furkan. Furkan sangat yakin jika wanita yang Ia lihat adalah wanita yang sama, wanita yang merupakan mantan tunangannya. Ia benar benar terkejut akan perubahan wanita itu. ** "Sayang, maafkan aku... Jangan pernah ucapkan selamat tinggal! Aku tak pernah siap dengan perpisahan sampai kapan pun denganmu!" ujar Furqan. Thalita menitikkan air matanya. "Aku mencintaimu, tapi aku tak sanggup selamanya bersamamu! Selamat tinggal!" Apa yang sebenarnya terjadi dengan Thalita dan Furqan? **

HYEONA · Urbain
Pas assez d’évaluations
166 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#HAREM

108. Hijab yang Tertanggal

Los Angeles, Amerika Serikat

Zeynep masih berada di ruangan Furkan, Ia memang meminta agar Furkan menunggui pekerjaannya yang belum selesai yaitu meneliti laporan keuangan.

Furkan pun mau tak mau memenuhi permintaan Zeynep yang memang cukup membuatnya agak sedikit kesusahan tersebut namun bagaimanapun Zeynep adalah karyawannya yang mesti Ia tanggung jawabkan dalam melakukan pekerjaan. Apalagi ini menyangkut laporang keuangan Perusahaan yang tidak boleh ada kecolongan kesalahan.

Di lantai 35 itu, Mereka berdua masih berkutat dalam pekerjaan.

Furkan pun ternyata sudah agak mengantuk. Ia pun menguap. Zenep pun menyadari jika sang bosnya tersebut menguap di depannya.

"Ya Ampun Pak Furkan, Kau sudah mengantuk jam segini?" Zeynep melihat ke arah jamnya yang sudah menunjikan jam setengah sembilan malam.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com