webnovel

I'm Back For You All

RenaSungkar_3718 · Urbain
Pas assez d’évaluations
3 Chs

Makhluk Misterius

Jane POV

"badannya demam eonnie" aduku lalu Haneul eonnie segera menempelkan telapak tangannya di kening Young.

"tadi perasaan dia baik-baik saja. Duduklah dulu Young biar eonnie buatkan sesuai agar suhu badanmu turun" ucap Haneul eonnie, Young hanya mengangguk dan karna aku takut ada apa-apa dengannya aku memeluk gadis yang sedang ketakutan ini sembari membawanya kesofa.

"wae? Apa yang kau lihat?" tanyaku lembut tapi dia masih enggan bicara dan masih bersembunyi di dalam dekapanku.

"kau takut sesuatu?" lanjutku dan dia mengangguk.

"mianhae (maaf), eonnie tak akan melakukan itu lagi nee, percaya sama eonnie" ucapku sembari menghapus airmatanya dan dia mengangguk.

"ada apa ini sebenarnya?" tanya Haneul eonnie sembari membawa teh hangat untuk Young.

"mianhae eonnie, ini semua salahku" ucapku merasa bersalah.

"wae?" tanya Haneul eonnie penasaran.

"sebelum pergi Young menceritakanku tentang apa yang ia lihat di tempat ledakan itu karna tak percaya, akupun mengarahkan mobilku kesana. Dia sudah melarangku tapi aku nekat, saat sampai disana aku tak mendapatkan apapun kecuali sesuatu yang bergerak sangat cepat melewati mobil kami. Aku meninggalkan Young di mobil karna aku ingin memeriksanya, setelah itu aku melihat sesuatu melintasi depanku dan tiba-tiba Young berteriak ketakutan saat kuperiksa dia sudah meringkuk dan suhu badannya sudah sangat panas" jelasku sangat panjang lalu Haneul eonnie mendekat Young dan mengambilnya dari pelukanku.

"Youngie melihat apa hmm? Ceritakan pada eonnie" ucapnya lembut.

"hiks aku hiks aku tak tau hiks... Di.. Dia seperti hiks makhluk yang hiks memanggilku hiks si... Siang tadi" akhirnya Young membuka suara.

"hiks aku takut hiks eonnie" tangisnya, disini aku sangat merasa salah. Eonnie macam apa aku ini yang tega membuat adiknya sangat trauma akan suatu hal.

"jangan takut kami ada disini. Kami akan jaga Youngie sebaik mungkin" ucap Haneul eonnie dan Young kembali tersenyum tipis.

"Youngie... Mianhae, eonnie tak seharusnya melakukan itu... Eonnie salah, eonnie minta maaf" ucapku penuh penyesalan dan dia tersenyum sembari memelukku.

"gwenchannayo eonnie hiks aku memaafkanmu" ucapnya sembari dengan nafas yang sedikit sesak.

Jane POV end

Keesokan harinya semua berjalan biasanya kecuali Park Young-il yang masih belum bisa beraktivitas normal karna suhu badannya masih lumayan tinggi dan Jane kini bertugas untuk menjaga Young sedangkan Haneul tetap berangkat ke perusahaannya.

"eonnie pergi dulu ya, nanti kau mau eonnie bawakan sesuatu?" tanya Haneul pada Young.

"cepatlah pulang itu yang kumau" ucap Young manja.

"hahaha baiklah eonnie akan segera pulang. Ruby-ah eonnie berangkat dulu" pamit Haneul dengan suara lumayan kencang pada Jane karna ia sedang di kamar mandi.

"nee eonnie hati-hati" balas Jane dengan suara yang tak kalah kencang.

"annyeong Youngie" ucap Haneul sembari mencium kening Young.

"annyeong eonnie" balas Young lalu Haneul keluar rumah bak hotelnya.

Haneul menutup pintu rumah itu dari luar dan ia melihat seorang gadis imut dan lucu yang sedang mengawasinya. Haneulpun ikut mengawasi gadis itu karna sebelumnya ia tak pernah ada di daerahnya.

"annyeonghaseyo... Ada apa? Kau mencari seseorang?" tanya Haneul ramah dan gadis itu mengangguk.

"kau mencari siapa?" tanya Haneul lembut.

"Park Young-il" ucapnya dengan raut muka dingin tanpa memandang Haneul dan hanya fokus pada rumah itu.

"kau temannya?" tanya Haneul dan dia kembali mengangguk.

"RUBY-AH" panggil Haneul dengan teriakan, Jane pun segera keluar.

"wae eonnie? Kenapa kau berteriak seperti itu" jawab Jane.

"ajak teman Young masuk, eonnie berangkat dulu" pamit Haneul.

"teman mana?" tanya Jane bingung, Haneul pun melihat tepat gadis tadi berdiri tapi dia menghilang.

"hah? D... Dia tadi ada Jen" ucap Haneul lebih bingung.

"kau ketularan penyakit halu Young-il kah?" tanya Jane ikut bingung.

"ya Tuhan Rubyjane... Eonnie serius dia ada disini tadi" ucap Haneul kesal.

"AAAAAAA" teriak Young dari dalam rumah.

"Park Young-il?" mendengar teriakan tadi, Jisoo dan Jane pun segera berlari masuk ke rumah lalu melihat adik mereka bersama gadis yang berada di luar tadi.

"kau? Ka... Kapan kau masuk?" tanya Haneul heran dengan nada lumayan tinggi dan Jane segera memeluk Young yang sedang ketakutan.

"jawab aku kapan kau masuk? Lancang kau ya" ucap Haneul menaikkan nada bicaranya tapi gadis misterius itu seakan ketakutan dengan Haneul dan dia duduk sembari memeluk lututnya serta menutup mata.

"di... Dia siapa eonnie?" tanya Young masih dengan wajah ketakutannya.

"kau tak mengenalnya?" tanya Haneul dan Young menggeleng.

"dia tadi mencarimu Youngie, bagaimana bisa kau tak mengenalnya?" tanya Haneul bingung.

"dia yang kau ajak bicara tadi eonnie?" tanya Jane.

"nee dan eonnie bingung bagaimana cara ia masuk secepat itu" ucap Haneul.

"Young? Park Young-il?" kata gadis dengan imut lalu segera memeluk Young.

"Park Young-il" panggilnya.

"AAAA EONNIE... LEPASKAN DIA HIKS EONNIE HIKS AKU TAKUT" teriak Young sembari berusaha melepaskan pelukan gadis itu dan dibantu kedua eonnienya namun gagal.

"hey dengar aku... Dari mana asalmu? Dan bagaimana kau bisa mengenal adikku?" tanya Haneul mengintrogasi, gadis itupun melepaskan pelukan Young dan diam sembari melihat kearah Haneul.

"kami bertanya padamu apa kau tak mendengar kami?" tanya Jane dan gadis itu masih diam.

'dia sangat lucu tapi siapa anak ini? Aku tak pernah melihat anak ini sebelumnya. Kasihan dia, dia ketakutan karna kubentak tadi' batin Haneul lalu Haneul memegang pundak gadis itu.

"namaku Kim Haneul mereka adikku Rubyjane Kim dan Park Young-il. Kau siapa?" ucap Haneul lembut memperkenalkan diri dan adiknya, gadis itu masih terdiam.

"k... Kau tak pu.. Punya nama?" tanya Young memberanikan diri.

"apa kau bisa bicara?" tanya Jane dan gadis itu mengangguk lalu memeluk Jane.

"hey apa-apaan ini? Aku hanya bertanya kenapa kau memelukku?" Jane protes tapi gadis itu tetap memeluknya.

"dia sepertinya menyukaimu Jane" ucap Haneul sembari tersenyum.

"hahaha nee eonnie" ucap Young setuju dan rasa takutnya hilang.

"Lili..... Kang Lili" ucap gadis itu dengan sangat imut.

"jadi namamu Lili?" tanya Haneul dan Lisa mengangguk.

"annyeong Lili-ya, mianhae aku tadi berteriak ternyata kau lucu juga" ucap Young lalu Lili berpindah untuk memeluk Young kembali.

"lalu dari mana asalmu? Apakah kau berpisah dari orangtuamu?" tanya Jane dan Lili mengangguk.

"dimana rumahmu?" tanya Haneul dan Lili kini menggeleng.

"yak eonnie... Bagaimana ini? Kita bisa dibilang menculik anak jika dia disini terus" ucap Jane.

"tapi kita juga tak mungkin untuk membiarkan dia pergi eonnie. Kasihan dia, bagaimana jika nanti ada seseorang yang berniat buruk padanya" protes Young dan Haneul berfikir sejenak.

"ada benarnya juga yang dibicarakan Young Jane, lagi pula eonnie yakin dia tak akan berbuat buruk disini. Biarkan dia disini dulu, nanti kita akan bantu dia cari orangtuanya" ucap Haneul.

"yesss... Lili kau akan disini" ucap Young penuh kemenangan dan Jane hanya pasrah dengan keputusan eonnie tertuanya.

"yasudah eonnie berangkat ya sudah terlambat ini, kalian baik-baik di rumah" pamit Haneul lalu ia kembali pergi dan meninggalkan adiknya serta gadis misterius itu.

Beberapa jam berlalu kini sang surya sudah berada dibarat dan akan segera terbenam. Haneul melangkahkan kaki keluar perusahaan untuk pergi ke tempat parkir dan pulang. Tapi tepat disebelah kanan mobilnya terdapat seorang gadis yang tersenyum kearahnya.

"Lili-ya? Kau sama siapa kemari? Dan bagaimana kau tau tempat ini?" tanya Haneul heran saat melihat Lililah yang ada disana.

"hey Lili jawab aku kau sendirian?" tanya Haneul ulang dan Lili mengangguk.

"eonnie" panggil Lili dan Haneul mematung saat Lili menganggilnya dengan sebutan itu.

"a... Apa? Eonnie?" tanya Haneul terkejut dan Lili mengangguk.

"e... Baiklah baiklah kajja kita pulang" ajak Haneul lalu keduanya pulang bersama dengan mobil Haneul. Baru saja Haneul akan menyalakan mobilnya tapi Lili menahan tangan Haneul.

"wae?" tanya Haneul terkejut.

"biar Lili" ucap Lili memegang tangan Haneul untuk pertama kalinya. Haneul yang bingung hanya memperhatikan apa yang Lili lakukan.

"siap?" tanya Lili.

"apanya?" tanya Haneul

Wuzzzzzzzz

Seketika mobil itu bergerak dengan kecepatan tinggi namun tak menabrak apapun.

"yak Llliiilllllliiii-yyyaaaa ber... Henti..." ucap Haneul sembari berusaha menghentikan mobil itu tapi gagal.

"LLLLIIIILLLLII-YYYYYAAAA" teriak Haneul saat angin masuk ke dalam mulutnya tapi Lili hanya diam dan tertawa. Hingga akhirnya mereka sampai di rumah mewah Haneul dalam hitungan 1 menit dan mobil itu berhenti secara otomatis.

"hahaha kau suka?" tawa Lili girang.

"apa yang kau lakukan seperti itu? Kau bisa mencelakakan orang lain jika cara berkendaramu seperti itu" marah Haneul sembari memegang kepalanya yang terasa pusing.

"aku tak mengendalikannya, aku tak tau bagaimana caranya? Bahkan kau yang membawanya bukan" bantah Lisa membuat Haneul semakin marah.

"ah... Pikirlah sendiri pusing aku karnamu" ucap Haneul kesal lalu meninggalkan Lili sendirian.

Ting tong ting tong

"Haneul eonnie? K.. Kau sudah pulang?" tanya Jane gugup.

"hmm nee wae? Ada apa denganmu?" tanya Haneul sembari duduk dan memijat kepalanya.

"e.. Gwenchannayo eonnie?" tanya Jane khawatir.

"gwenchanna eonnie hanya pusing saja. Dimana Young?" tanya Haneul dingin dan seketika Jane kembali gugup.

"e.. Youngie... E... Se... Sedang mencari Lili" jawab Jane.

"Lili? Dia kan ta...."

"eonnie hiks mianhae Lili... Lili hilang eonnie hiks... Tadi Young cuma ngajak dia main tapi Young sekarang tak tau dia dimana" tangis Young memotong pembicaraan Haneul.

"aigo kalian bingung karnanya?" tanya Haneul dan diangguki oleh Young dan Jane.

"aigo.... Kang Lili.... Lili" panggil Jisoo lumayan keras.

"nee eonnie" jawab Lili yang mendadak muncul dari belakang sofa yang ditempati Haneul otomatis membuat semua terkejut terutama Jane.

"aigo.... Kenapa kau tiba-tiba muncul Kang Lili " ucap Jane terkejut sembari memegang dadanya.

"Lili? Kau dari mana?" tanya Young yang segera memeluk Lili.

"dia menjemput eonnie tadi dan asal kalian tau dia mengendarai mobil eonnie dengan kecepatan penuh" adu Haneul dan Lili hanya tersenyum polos seolah tak salah apapun.

"kau tak boleh seperti itu Lili, kau bisa membahayakan orang lain ataupun Haneul eonnie" nasihat Jane.

"nee Lili tak akan melakukan hal itu lagi" ucap Lili merasa bersalah.

"bagaimana Lili tau alamat perusahaan eonnie?" tanya Young.

"molla (tak tau), eonnie sudah tanya padanya tapi dia tak mengaku" ucap Haneul.

***

Sejak keberadaan Lili disana mereka banyak menemukan beberapa peristiwa aneh yang tidak bisa diwajari oleh otak normal manusia. Tingkah laku Lili yang seperti baru mengenal dunia pun membuat ketiganya bingung. Saat ini mereka tengah bersiap untuk menuju tempat yang Lili mau untuk bertemu keluarganya. Haneul terus melajukan mobilnya menuju tempat yang Lili mau dengan bimbingan dari Lili tentunya.

"Lice untuk apa kita kemari? Bukankah ini tempat ledakan itu?" tanya Young dan diangguki oleh Lili.

"Lice?" tanya Jane bingung.

"nee eonnie aku lebih suka memanggilnya seperti itu" jelas Young saat eonnienya bingung dengan panggilan barunya untuk Lili.

"bukankah Lili bilang akan bertemu keluarga Lili?" tanya Haneul dan Lili kembali mengangguk sembari menarik tangan Jane untuk keluar pintu. Lili berusaha membuka pintu mobil tapi itu selalu gagal.

"gini cara bukanya Lili-ya" tuntun Jane membukakan pintu dan Lili segera membawa Jane menuju ke tengah lubang ledakan itu.

"eonnie kenapa dia loncat-loncat sembari melambai disana?" tanya Young tapi Haneul menggeleng, mereka sedang melihat tingkah laku aneh Lili yang kesekian kalinya serta melihat Jane yang datang mendekat pada mereka.

"wae?" tanya Haneul saat melihat Jane memperhatikan tangannya.

"tangannya berbeda eonnie... Sangat halus tak seperti kita semua dia.... Dia seperti tak memiliki sidik jari sedikitpun" ucap Jane bingung.

"ah eonnie tak mungkin ada manusia yang tak punya sidik jari" ucap Young, Haneul hanya memikirkan sesuatu sembari terus fokus kearah Lili yang terus melompat dan melambaikan tangan ke langit.

"APPA... EOMMA.." teriak Lili tiba-tiba.

"ha?" haruyoung (Haneul, Rubyjane, Young-il) terkejut.

"EOMMA... APPA" teriak Lili sekali lagi.

'apa mungkin Lili bukan manusia biasa? Karna wajah Lili tak seperti orang Korea, tangan tak punya sidik jari, tingkah lakunya benar-benar aneh, tempat ini juga sangat misterius. Apakah Lili bukan makhluk bumi? Lalu makhluk mana dia? Apakah memang makhluk luar angkasa itu ada? Yak.... Kenapa aku jadi berfikir seperti Young' batin Haneul.

"eonnie apa mungkin dia bukan manusia?" tanya Young tiba-tiba membuat Haneul terkejut.

"jangan bicara seperti itu. Dia manusia Park Young-il, dia sama seperti kita tapi mungkin dia punya kelebihan saja yang membuatnya bisa melihat apa yang tak kita lihat" ucap Haneul tetap berfikir positif.

"jangan berfikir macam-macam Park Young-il" timpal Jane.

"eonnie tapi lihatlah dia... Dia selalu bertingkah laku konyol. Apa yang bisa dilakukan manusia sejak dini dia tak bisa melakukannya" ucap Young.

'ada benarnya ucapan Young, lalu siapa dia sebenarnya?' batin Haneul bertanya-tanya.

"ah mungkin dia tinggal di desa Young-ah, jadi dia tak pernah melihat barang-barang secanggih ini" ucap Jane.

"wajah secantik itu meragukan kalau dia orang pedalaman eonnie, lagi pula sejauh apa tempat tinggalnya dari kota? Ini Korea eonnie negara yang sangat maju tak mungkin ada tempat yang sangat ketinggalan zaman" ucap Young.

"eonnie... Kajja kita pulang" ucap Lili yang sudah ada dalam mobil.

"ba... Bagaimana dia masuk? Pintunya eonnie kunci" ucap Haneul ternganga.

"nahkan ada hal aneh lagi. Fix, aku yakin dia bukan manusia biasa eonnie" lanjut Young.

"mungkin kau tak menguncinya eonnie" ucap Jane sembari ia pergi masuk mobil dan hasilnya pintu itu terkunci..

'dikunci? Lalu bagaimana cara ia masuk?' batin Jane ikut bingung.

"sudah-sudah lain waktu kita tanyakan padanya" ucap Haneul yang sebenarnya dirinya merinding dan dia pun membuka kunci mobilnya dan melajukannya ke rumah.

Setibanya mereka di rumah Haneul segera menyiapkan makanan untuk adik-adiknya dan dibantu Jane seperti biasa. Nasi goreng kimchi serta sushi sudah tersedia di meja makan dan siap di makan.

"kajja kita makan" ajak Jane saat memanggil Lili dan Young.

"makan?" Lili bingung dan Jane mengangguk.

"Young.. Apa itu makan?" tanya Lilk dengan polosnya dan dijawab tawa oleh Young.

"hahaha sudah kajja kita makan nanti kau akan tau" ucap Jane dan menggandeng kedua adiknya.

'tangan Young dan Lili sangat berbeda, semulus apapun tangan manusia, ia tetap akan punya rasa kasar sedikit karna adanya sidik jari. Tapi Lili tak ada sedikitpun rasa kasar' batin Jane lalu ia memperhatikan telapak tangan Lili dengan seksama. Lilk tak merasa aneh karna ia tak mengerti apa yang sedang Jane lakukan padanya.

'tak ada? Tak ada sedikitpun? Bagaimana bisa?' batin Jane yang terus berjalan.

Bersambung....