webnovel

I'm a cat? No! I'm an SCP (Indonesia)

4 Chapter/Seminggu Bagaiman jika seorang remaja chuni yang terobsesi pada SCP mendapatkan kekuatan SCP? Memulai perjalana melewati Multivers Rizky berusaha untuk menjadi yang terkuat dan bersamaan dengan hal itu dia akan di temanai oleh hatem gadis gadis cantik Dunia : 1. Demon limited Hunter 2. - 3. -

Kaze003 · Anime et bandes dessinées
Pas assez d’évaluations
3 Chs

Chapter 3 : Akademi

Sudah sekitar satu jam sejak pertemuanku dengan luce dan jika harus aku bilang Luce adalah tipe orang baik yang lugas dalam bicara tapi pada saat yang bersamaan dia juga tampak pemalu.

Hal itu dapat aku lihat dari rona merah yang sering muncul di wajahnya yang disertai dengan kegugupan saat berbicara, aku tidak tahu bagaimana isolasi yang dilakukan oleh orang - orang di dunia ini kepadanya tapi melihat bagaimana hambarnya obrolan kami selama beberapa waktu belakangan aku dapat mengetahui tingkat kemampuannya dalam berkomunikasi.

Setidaknya mungkin aku dapat menebak bahwa aku adalah teman pertamanya atau semacamnya, kecanggungan yang ada selama satu jam ini menjadi bukti dari hal itu.

Walau aku tidak akan mengatakan bahwa aku jauh lebih baik darinya tapi setidaknya aku masih bisa melakukan percakapan normal dengan orang - orang di sekelilingku.

Dari Luce, saya juga mengetahui bahwa Akademi Märchen terbagi menjadi dua bagian, yaitu Departemen Sihir dan Ksatria. Luce sendiri berada di Departemen Sihir.

Jujur, baru saja aku menemukan informasi ini dari luce dan Shiro tidak pernah menyampaikannya sebelumnya. Dan kalau bicara tentang identitas yang aku terima dari Shiro, aku adalah seorang siswa baru di Departemen Sihir, dengan nilai mana B- di atas C+ namun di bawah A dalam kelas sihir tahun pertama.

Tapi hal yang paling menarik perhatianku dalam identitas palsu yang dibuat shiro adalah latar belakangku yang merupakan seorang bangswan jatuh. Walau Aku tidak memiliki pendapatan apapun tentang hal itu, aku masih cukup penasaran dengan bagaimana reaksi para bangsawan sombong di akademi ini ketika mengetahui seorang mantan bangsawan belajar bersama mereka.

Perubahan fisikku juga cukup mencolok, terutama mataku yang sebelumnya hitam pekat. Kini, berwarna merah tua, seolah-olah darah merah mengalir di dalamnya.

Rambutku mulai memutih, mengadopsi ciri khas SCP 040 JP (Shiro). Meski begitu, aku tidak terlalu terganggu dengan transformasi ini, apalagi dengan kehadiran ekor dan telinga kucing yang tumbuh di tubuhku yang memberikan kesan yang cukup menggemaskan.

"Jadi ini ke-29" kataku setelah mengirim seorang siswi cantik dari departemen sihir ke sudut pohon dalam keadaan pingsan, sementara aku mengambil butir mana yang dimilikinya, setidaknya aku masih masih menyisakan 10 butir mana untuknya.

Aku bukan orang yang terlalu kejam kalian tahu?

Dihutan ini Delphine semua orang harus melakukan segala yang mereka bisa untuk bertahan hidup setidaknya hal itu digunakan untuk menentukan peringkat kelas tetap di masa depan.

Dengan mengumpulkan butir mana sebanyak mungkin hal itu dapat menentukan seberapa mahir kecakapan seorang siswa. Sementara aku telah mengumpulkan sekitar 300 butir mana hal itu berbanding terbalik dengan Luce yang telah mengumpulkan lebih dari 800 butir mana.

Jumlah yang sangat banyak jika dilihat dari seberapa samarnya aura dari butiran mana disini. Jujur saja aku tidak terlalu peduli dengan hal semacam itu.

Selain itu penentuan kelas juga menjadi patokan penanda bagaimana perlakuan yang akan diterima seorang siswa dari pihak akademi. Sebagai contoh seorang siswa kelas A akan mendapatkan perlakuan khusus layaknya seorang raja dengan berbagai fasilitas mewah yang menemai mereka selama 3 tahun kedepan

Sementara siswa kelas D yang terburuk dari semuanya akan mendapatkan perlakukan seperti sampah bahkan aku dapat menjamin bahwa asrama mereka juga pasti terlihat menyedihkan.

Dan terima kasih pada luce yang telah dengan senang hati memberikan aku informasi ini, sementara informasi yang diberikan Shiro padaku cukup banyak tapi hal itu hanya mencakup logika dasar dunia dan sebagian besar tentang bagaimana cara kerja kemampuanku sebagai SCP.

"Rizky, sudah selesai?"

Berdiri di belakangku, luce bertanya sembari melihat siswi yang baru saja aku buat pingsan tampak tidak terlalu tertarik.

"Aku sudah selesai. Tapi Apakah kamu yakin tidak ingin butir mana yang telah kita kumpulkan bersama? Kamu juga berkontribusi aktif dalam pengumpulannya," tawarku.

Lagipula gadis ini sangat baik, aku bahkan yakin dia akan dengan senang hati memberikan berbagai hal selama seseorang memberinya perhatian.

Situasi yang sangat buruk jika luce bertemu dengan pria yang salah.

"Hm, tidak perlu. Kamu lebih membutuhkannya dariku, lagipula aku sudah mengumpulkan banyak butir mana," jawabnya sambil menggelengkan kepala.

Melihat bagaimana gadis ini bertingkah dengan sangat manis hal itu membuat hatiku tampak hangat.

Ah~ kenapa dunia ini sangat tidak adil? Mereka mengisolasi gadis cantik dan manis ini sendirian.

"Baiklah, tapi aku tidak akan membiarkan ini terjadi begitu saja. Di masa depan, aku pasti akan membalasnya," kataku tegas sambil mengacak - acak rambut luce.

Walau aku tahu hal ini terkesan tidak sopan tapi entah kenapa aku ingin mengusap rambutnya.

Sial ini sangat lembut walau sedikit kotor, mungkin aku akan benar - benar ketagihan dengan perasaan ini.

Lagipula bukan sifatku untuk mengambil sesuatu secara gratis karena aku tahu bahwa hal yang paling mahal di dunia ini adalah hal gratis, seperti kata pepatah "tidak ada makan siang gratis didunia ini"

"A-Ah! Itu tidak perlu lagi pula bukankah seorang teman memang harus saling membantu" luce menjawab dengan panik, sembari menyingkirkan tanganku dari kepalanya.

"Tentu saja, sebagai teman, kita harus saling membantu. Tapi, Luce, sebagai temanmu, aku tidak akan diam jika kamu mengalami kerugian," ujarku sambil memberikan senyum hangat.

"Eh? Sudah aku bilang tidak apa, tidak perlu sungkan seperti itu Rizky"

"Ssst~ aku akan tetap membayar hal ini di masa depan" Aku meletakan jari telunjuk di bibirku sembari menatap luce dengan kepastian.

"Ha~ Lakukan saja apa yang kamu mau. Lagipula, Rizky, sebaiknya kita kembali sekarang. Sudah cukup lama sejak ujian dimulai," ucap Luce, sambil menggelengkan kepala dan mengubah topik dengan cepat.

Melihat tingkah lucu gadis ini aku hanya bisa tersenyum ringan sebelum kembali menatap langit sore.

Berpikir jika luce ada benarnya, jika aku menghitung waktu sejak ujian ini dimulai maka seharusnya ini sudah hampir 5 jam sejak saat itu.

"Luce kamu benar, sebaiknya kita kembali sekarang atau semua butir mana ini hanya akan sia - sia jika kita terlambat memberinya pada profesor"

Memutuskan untuk kembali dan menemui profesor yang bertanggung jawab atas ujian, aku membiarkan Luce memimpin jalan menuju pintu keluar hutan, lagipula bahkan dengan ledakan informasi dari shiro dan luce hal itu tidak memberikan aku sedikitpun pengetahuan mengenai geografi hutan ini.

Butuh setidak nya 10 - 15 menit bagi kami untuk keluar dari hutan yang hanya untuk kembali disambut oleh lautan manusia. Melihat bagaimana banyaknya orang yang berkumpul disini aku teringat pada acara festival sekolah di duniaku sebelumnya.

Jujur, aku benci hal seperti itu apalagi jika setiap orang berdiri berdekatan hal itu hanya akan memberikan bau aneh di udara.

Berjalan di antara kerumunan orang - orang kami mengantri untuk memberikan butir mana yang telah kami kumpulkan kepada petugas. Tapi ketika kami mengantri tatapan dari berbagai orang menuju ke arah kami berdua.

Atau lebih tepatnya kearah luce yang tengah berdiri di depanku dengan diam, aku tidak tahu kenapa tapi sifat lucu dan ramah yang dimilikinya seakan menghilang begitu saja digantikan oleh sikap dingin.

Aku bahkan sempat berpikir jika Luce di depanku adalah dua orang yang berbeda dari Luce Yang aku temui sebelumnya. Tapi berbeda dengan sikap dingin yang tampak sulit didekati sikap dingin yang ditujukan luce lebih mengarah ke arah elegan dan karismatik.

Sementara hal itu akan membuat orang - orang tanpa ragu akan mendengarkan apa yang dia katakan, walau aku ragu akan ada orang yang berani berbicara dengannya secara langsung.

Mungkin sifat dingin ini adalah hasil dari isolasi yang dilakukan oleh orang - orang disekelilingnya. Walau aku ingin bertanya apakah dia baik - baik saja tapi suasana dingin yang diberikannya menghalangi hal itu.

Tapi walaupun Luce mencoba bersikap dingin sikap lembut dan baik hatinya masih lebih dominan, lagipula walau Luce menunjukkan sikap dingin saat ini luce masih menunjukan senyum ramah pada orang - orang di sekelilingnya sesekali.

Sekitar 10 menit setelahnya kami berhasil memberikan butir mana milik kami kepada profesor di dalam tenda, kami diberitahu bahwa pengumuman pembagian kelas akan diumumkan besok.

"Jadi Luce, Terima kasih atas bantuanmu untuk hari ini, hal itu sangat membantuku"

Aku menatap luce yang masih menunjukkan sikap dinginnya, entah kenapa aku bahkan dapat merasa kedinginan ketika duduk di dekatnya.

"Ya, tidak apa, lagipula Rizky telah membantuku dalam menangani iblis sebelumnya, dan itu sudah lebih dari cukup bagiku untuk selalu bersyukur"

Walau wajahnya terlihat tanpa ekspresi dan dingin, aku bisa melihat sedikit senyuman di bibirnya.

"Tidak apa lagipula itu hal mudah bagiku"

"walau kamu berkata seperti itu, tapi kamu benar - benar sangat membantuku sebelumnya, lagipula jika kamu tidak muncul aku akan benar - benar dalam bahaya"

"Tidak - tidak aku tahu kamu masih memiliki kartu truf sebelumnya, dan jika aku tidak keluar kamu bahkan akan dapat mengatasi iblis itu dengan mudah"

(Nya!, adik kecil sudah aku katakan untuk tidak terlalu dekat dengan gadis ini, dan lihat sifat dinginnya yang tiba - tiba! Itu sangat mencurigakan, Nya~)

Secara tiba - tiba shiro menyela di tengah obrolan kami, tapi melihat bahwa shiro masih tetap kukuh pada pendiriannya hal itu hanya bisa membuatku menghela nafas.

Entah kenapa tampaknya shiro sangat membenci Luce.

¥Onee-Chan tenanglah, lagipula Luce adalah gadis yang cukup baik¥

Jujur, kenapa gadis kucing ini begitu paranoid terhadap luce? Walau aku tahu Gadis SCP ini memiliki firasat buruk pada Luce di awal tapi setelah bersamanya untuk satu jam ini Luce cukup baik sebagai teman.

(Adik kecil kamu belum hidup selama aku, Jika tidak kamu akan tahu perasaanku ketika kali melihat gadis aneh ini, Nya~)

Apakah gadis SCP ini lupa bahwa aku sebelumnya mendapatkan isolasi dari semua orang? Dari hal itu aku mendapatkan pelajaran hidup yang berharga tentang sifat dasar semua manusia, tapi setidaknya aku masih dapat melihat jika luce masih jauh lebih baik dari semua orang - orang yang memberikan isolasi padaku.

Lagipula jika Luce benar - benar berhubungan dengan SCP lain apa yang dapat aku lakukan padanya? Itu tidak seperti aku akan menghabisi nyawanya secara langsung.

¥Onee-Chan aku mengerti rasa khawatirmu tapi percayalah Jika Luce tidak berbahaya, walau dia terlihat sedikit kuat tapi aku yakin aku masih bisa membela diri jika sesuatu yang berbahaya terjadi¥

Aku mencoba meyakinkan shiro tapi tampaknya hal itu sia - sia.

(Aku tidak khawatir tentang SCP lainnya, tapi aku hanya merasa gadis ini memiliki sesuatu yang gelap di hatinya, Nya~)

"Tidak, Rizky kamu terlalu memuji diriku, lagipula kamu sendiri juga sangat kuat" Luce berkata dengan senyum kecil di wajahnya.

Setelah itu, kami melanjutkan obrolan kami selama beberapa waktu hingga akhirnya kami berpisah dan berjanji untuk bertemu kembali besok.

Berjalan di sekitar akademi aku dapat mengatakan bahwa akdemi ini benar - benar ada di dunia lain, seperti bagaimana beberapa ras selain manusia sesekali lewat dan bahkan sesekali aku dapat melihat siswa acak menggunakan sihir.

Disana aku juga dapat melihat beberapa hewan aneh yang tidak dapat aku temukan di bumi, jujur saja hal ini adalah pengalaman yang sangat bagus mengingat bahkan orang - orang kaya di duniaku sebelumnya bahkan tidak memiliki kemewahan seperti ini.

Tapi ketika aku terus berjalan sembari sesekali mengagumi beberapa hal disini, sesuatu di sudut jalan menarik perhatianku, duduk di sudut gang gelap, terlihat seorang gadis cantik yang tengah tertidur di sana.

Dia terlihat sangat nyaman dengan situasinya.

'Apa dia tunawisma?'

Tidak! Seharusnya hal itu tidak mungkin. Lagipula gadis itu mengenakan seragam akademi yang sama dengan luce tapi tanpa robekan atau kerusakan sedikitpun.

Dia memiliki rambut berantakan sementara wajah tidurnya tampak memberikan kenyamanan dan perasaan baik bagi orang lain yang melihatnya.

Mendekati gadis itu secara perlahan, aku melihat bahwa dia tampak terganggu dengan kehadiranku yang mulai mendekatinya. Membuka matanya gadis itu menatapku dengan penuh tanda tanya.

"Kamu?" dia bertanya dengan mata mengantuk, sementara rambut kusutnya terlihat tampak berantakan hal itu entah kenapa memberikan pesona khusus dalam dirinya.

===========

===========