webnovel

Telepon Penting dari Pengacara

"Lah, Gi, aku kan hanya mengingatkan kamu aja, biar kamu gak kebablasan."

"Oke, makasih udah mengingatkan aku, tapi cukup sampai di situ aja, Zan. Kamu bukan Tuhan, jadi jangan berlagak seperti Tuhan. Manusia cukup mengingatkan saja, tidak lebih! Terserah orang yang diingatkan, apakah berkenan atau tidak." Demikian desis keras Gia menanggapi ucapan Zan.Setelah mengucapkan itu, Gia pun kembali pejamkan mata dan tidur dengan mendekap sang putri di sampingnya.

Zan ingin berkata lagi untuk menjawab Gia, namun sepertinya dia justru akan makin menambah kemarahan Gia.

Jujur saja, dia jarang sekali melihat Gia marah padanya, apalagi sampai seperti tadi. Bahkan, jangan-jangan ini pertama kalinya Gia semarah itu padanya?

Mereka sejak dulu menjadi teman dan sahabat yang sangat erat serta kental bagaikan saudara. Gia dan Zan selalu kompak saja dan tidak pernah ribut apapun.

Ahh ya … ini memang merupakan kemarahan pertama kalinya Gia kepada Zan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com