Sepertinya, Ren sedang menemukan kebahagiaan. Dia menghabiskan banyak malam bersama sosok mirip Gia di kamar hotelnya. Bahkan, sosok itupun dibawa pula ke pesawat pribadinya agar dia tidak kesepian ketika terbang pulang kembali ke Indonesia.
Apakah dia perlu memperkenalkan sosok itu kepada anak-anaknya? Hm, sepertinya tidak perlu. Ren memutuskan demikian. Dia akan membawa Gia palsu ini ke rumah rahasianya saja dulu usai mendarat di bandara Indonesia.
Sudah 6 hari lamanya Ren pergi, dan ketika kepulangannya, Sya dan Kei menyambut dengan pelukan rindu.
"Aku masih kesal dengan Daddy," rutuk Sya sambil cemberut sambil masih mendekap pinggang ayahnya, "tapi aku akan baik hati tetap peluk Daddy gini!"
"Ha ha ha, iya, iya, baiklah, anak Daddy yang super baik ini. Umch!" Ren mengecup kuat-kuat ubun-ubun Sya. "Kuharap kau tidak cemberut lagi kalau lihat oleh-oleh yang Daddy beli untukmu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com