Karena Ren tidak bisa bebas menemui Gia di rumah Bu Jena, maka tak ada pilihan lain selain dia menciptakan rencana dan disetujui oleh Gia.
Maka, di suatu pagi yang cerah, mereka berjumpa di penthouse tanpa ada halangan dari siapapun.
Keduanya saling melepas rindu masing-masing. Bermain bersama baby Sya di kamar, bercanda sesuka hati, kemudian ketika baby Sya tertidur, maka giliran mereka berdua saling bermain sendiri.
Tentu saja dengan permainan yang membara dan penuh gairah, walaupun harus meminimalkan suara.
Bahkan, saking sudah mempersiapkan segala sesuatunya, Ren telah membeli alat deteksi yang diletakkan pada meja nakas untuk mengawasi baby Sya, sementara dia menggendong Gia ke kamar mandi sambil membawa alat deteksi satunya lagi.
Sehingga, jika baby Sya terjaga, mereka berdua langsung mengetahuinya.
Di kamar mandi, Gia bisa lebih leluasa mengeluarkan suaranya.
Kini, tidak ada lagi suasana paksaan seperti dulu. Gia merespon dengan aktif dan baik semua sentuhan Ren.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com