20 hari setelah pertemuan sosial bangsawan, semua pasukan yang ditugaskan di berbagai daerah dikumpulkan ke pinggiran ibukota Rosenheim. Dan sekarang, aku, Aria Nightshade, memasuki Barak pusat untuk mengikuti rapat strategi.
"Sepertinya aku terlambat. Semuanya sudah berkumpul di sini,"
"Masih banyak waktu sebelum rapat dimulai, Aria,"
salah satu anggota rapat menjawab
Di ruangan tersebut, banyak petinggi militer yang hadir, seperti Frederick Ironheart otak otot rambut hitam pendek dengan Mata biru tajam. sejujurnya hanya melihat dia membuatku merinding walaupun dia terlihat bodoh
Cedric Ravenshield rambut cokelat dan mata hijau yang penuh dengan tekad. Wajahnya tampak tegas dengan ekspresi yang serius orang ini terlalu serius dia merepotkan
Rosalind Ironheart Wanita perkasa postur tegap dan. Rambutnya pendek dan berwarna cokelat tua, serta memiliki mata biru yang tajam otak otot lainnya
Pangeran Alexander Stormwind Pria tampan rambut hitam bergelombang dan mata biru cerah yang menyala aku tidak mau terlibat dengan orang ini
dan terakhir William Ravenshield cokelat gelap yang rapi dan mata abu-abu yang tajam
anggota Keluarga otak otot
Eh..
kalian mau tau aku?
Yah mau gimana lagi
Rambutku warna Hitam indah✮
Mataku berwarna biru Indah✮
malu mengatakannya tapi Aku sangat cantik loh, tehe✮
ketika aku memikirkan hal yang bodoh
pikiranku segera kembali ke fokus saat rapat akan dimulai.
"Komandan Ironheart, kita sedang mempertimbangkan serangan ke ibukota Aurorium. Dengan kekuatan pasukan yang telah kita kumpulkan, kami percaya bahwa kita memiliki peluang besar untuk merebut kota itu"
"Saya setuju dengan Sir Frederick. Namun, kita juga harus mempertimbangkan Pasukan Les Loups d'Argent yang dipimpin oleh Jenderal Etienne Blanchard. Mereka merupakan ancaman yang serius dan harus diwaspadai. Meskipun begitu, dengan serangan mendadak seperti ini, mereka hanya mampu mengumpulkan maksimal 6.000 pasukan pengepungan dan 100 penyihir."
"Apakah ada saran?"
"Saya memiliki saran. Mengingat keahlian Les Loups d'Argent dalam pertempuran jarak dekat, mungkin kita harus memanfaatkan keunggulan pasukan penyihir kita. Suruh mereka menyerang Gerbang dengan sihir api tingkat tinggi untuk menghancurkannya"
Pangeran Alexander pun memberikan saran, dan William juga memberikan saran yang bagus terkait pertahanan perbatasan Falkenhorst. Namun, aku merasa bahwa memecah pasukan untuk bala bantuan tambahan akan menjadi kerugian bagi kami di garis depan.
"Saya berpendapat setengah dari pasukan penyihir akan fokus ke gerbang kastil, sedangkan setengahnya akan memberikan penguatan untuk pasukan panah"
"Komandan Aria, Apakah kau dan pasukanmu tidak butuh penguatan?"
"Tentu butuh, Pangeran, tapi lebih baik kita prioritaskan pemanah untuk menyerang pasukan pengepungan. Setelah gerbang hancur, pasukan infantri bisa menerobos masuk.Kita tidak boleh menyia-nyiakan kematian yang tidak perlu."
"Oke, kita ikuti saranmu," kata Pangeran.
Pangeran Alexander mengangguk mengakui saran tersebut. "Komandan Aria, kamu memiliki pengalaman dan pemahaman yang baik tentang kemampuan pasukan kita. Aku percaya bahwa strategi ini akan memberikan hasil yang diinginkan. Kita akan fokus pada penyerangan gerbang kastil dan memanfaatkan kekuatan pasukan panah kita setelah itu."
Cedric Ravenshield melanjutkan, "Saya setuju dengan rencana ini. Selain itu, kita juga harus memperhatikan kemungkinan serangan balasan dari pasukan Les Loups d'Argent. Apakah kita memiliki langkah-langkah pertahanan yang efektif untuk menghadapinya?"
Frederick Ironheart mengangkat tangannya untuk berbicara, "Kita telah mempersiapkan pertahanan di sekitar perbatasan Falkenhorst. Pasukan kita yang dipimpin oleh William telah melakukan latihan intensif dan merasa siap untuk menghadapi serangan apapun. Namun, kita harus tetap waspada dan siap untuk mengubah strategi jika situasi berubah."
Rosalind Ironheart menambahkan, "Selain itu, kita juga harus memperhatikan intelijen musuh. Jika mereka mengetahui rencana serangan kita, mereka mungkin akan mempersiapkan perangkap atau mengirim pasukan tambahan untuk mempertahankan ibukota Aurorium. Kita harus melakukan pengintaian dan memperoleh informasi terkini tentang kekuatan musuh."
Pangeran Alexander menyetujui perkataan Rosalind. "Kita harus memprioritaskan pengintaian dan pengumpulan intelijen secara rinci. Aku akan mengirim pasukan mata-mata terbaik kita untuk mengumpulkan informasi tentang posisi musuh dan rencana mereka. Kita tidak boleh mengabaikan faktor kejutan dalam pertempuran ini."
"Apa yang harus kita lakukan jika serangan ini gagal?" tanya Cedric dengan ekspresi khawatir di wajahnya.
"Kita harus memiliki rencana cadangan," jawab Aria dengan tegas. "Jika serangan ini tidak berhasil, kita akan melakukan penarikan taktis dan berkumpul di posisi yang aman. Kemudian, kita akan mengevaluasi kembali strategi kita, mencari kelemahan musuh, dan mencoba lagi dengan pendekatan yang berbeda."
Setelah berdiskusi panjang, rapat strategi akhirnya berakhir. Setiap orang meninggalkan ruangan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Aria kembali ke tendanya dan duduk di sana kasurnya
"Arghhhh, kenapa jadi begini?! Aku memang muak dikirim ke Falkenhorst disana hanya ada senjata dan benteng tapi sekarang aku malah dikirim ke garis depan!"
aku tidak mau menjadi perisai hidup. Maaf para pemanah, tapi aku juga masih ingin hidup.