webnovel

HIGH SCHOOL DXD(indonesia)

Menceritakan tentang Issei Hyōdō, seorang siswa kelas dua SMU yang sangat tolol dan mesum (suka ngintip dan mikir ngeres), yang dibunuh oleh seorang perempuan pada saat ngedate (kencan pertama mereka). Issei dihidupkan kembali sebagai Iblis, dan sejak hari itu dia melayani sebagai bawahan Rias, seorang iblis level tinggi dari dari keluarga Iblis Gremory yang juga adalah perempuan tercantik di sekolah Issei. ingin tahu kelanjutannya yuk simak terus.

whapz · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
45 Chs

Life.4: Menyelamatkan Teman!.(05)

[BOOST!!]

Walaupun aku tertusuk tombak cahaya dan sudah tidak bisa menyerang, sarung tangan ku masih mengeluarkan suara. Sakit. Sakit sekali. Aku mengangis dan ingus air liur keluar dari mulutku.

SLIP

Aku terjatuh dipantantku setelah kehilangan tenaga. Aku bahkan tidak punya tenaga untuk berdiri. Sialan, kakiku sudah tidak punya tenaga lagi, tidak seluruh tubuhku sudah kehabisan tenaga. Bukannya ini hal gawat?

"...Mengaggumkan. Iblis rendahan sepertimu bisa mencabut tombak cahaya buatan [Dat-tenshi]. Tetapi percuma saja. Kekuatan cahayaku tidak indah, tetapi sangat ampuh untuk membunuh Iblis. Kepekatan cahaya didalamnya sangat kuat. Begitu kuatnya sampai bisa digunakan sebagai pedang cahaya para pendeta. Terkena sekali maka akan sulit untuk disembuhkan. Bagi Iblis rendahan sepertimu, inilah batasnya. Fufufufu, kamu tidak boleh meremehkan luka karena kekuatan cahaya, lo? Khususnya buatanku."

Seperti biasa, dia mengatakan hal yang tidak kumengerti dengan panjang lebar.

"Cahaya itu akan menjalar keseluruh tubuhmu, dan melukai seluruh tubuhmu. Kalau kamu terlambat mengobatinya, kamu akan mati. Kamu cukup tangguh juga ya?"

Begitukah? Jadi bagi sampah yang baru menjadi Iblis sepertiku, luka ini mematikan ya? Sudah kuduga. Aku merasakan sakit diseluruh bagian dalam tubuhku. Ini bukan sakit karena dipukul, tetapi lebih parah.

Rasanya otot dan tulangku meleleh karena panasnya. Rasa akitnya langsung disalurkan ke syarafku, jadi kalau aku tidak konsentrasi sebentar, rasanya aku akan menjadi gila.

Mungkin aku akan mati kalau tidak segera mengobati lukaku. tetapi..... Aku tidak bisa terus duduk disini. Tetapi kakiku sama sekali sudah tidak mempunyai tenaga.

Sialan.

Apakah ini ajalku?

Kemudian aku menoleh ke Asia.

Asia yang terbaring tenang. Maaf kalau aku berisik. Ya, aku tidak apa-apa. Aku masih tidak apa-apa. Aku ini cukup kuat. Jadi tidak ada masalah. Lihat? Aku akan segera menuntaskan penyesalanmu yang tertinggal Asia.

"Disaat seperti ini, apakah seharusnya kita berda kepada [Kami]?"

Aku berbicara sesuatu tanpa kupikirkan.

"?"

Reynalle kelihatan bingung. Tetapi aku terus berbicara sendiri.

"Tetapi percuma saja. [Kami] tidak mendengarkanku tadi, dia juga tidak menolong perempuan baik hati seperti Asia. Hahahaha [Kami] yang tidak berguna."

"Bicara apa kamu? Apakah kepalamu sudah terbakar juga?"

"Kalau begitu, dia. Mungkin [Maou][1] mau mendengarkan doaku? Dia ada kan? Apakah dengkau mendengarkan? Aku ini juga Iblis, jadi maukah engau mendengarkan doaku?"

".....Anak ini sudah gila. Dia berbicara sendiri ditempat seperti ini."

"Aku akan menghajar sampah didepanku ini, jadi bisakah engkau membuat agar tidak ada yang akan menghalangi? Aku benar-benar tidak ingin diganggu siapapun. Aku juga tidak butuh bantuan. Aku akan melakukannya sendiri. Dan kakiku juga masih tidak apa-apa. Aku akan bangkit dengan tenagaku sendiri. Jadi aku mohon jadikanlah ini pertarungan satu lawan satu. Aku rasa aku bisa melupakan rasa sakitku dengan amarahku. Cukup satu pukulan saja OK? Buatlah aku berhasil memukulnya....."

Kakiku bergerak. Kakiku sudah mati rasa. Menggerakkannya sedikit saja sudah membuatku merasa amat kesakitan. Tetapi kakiku masih bergerak. Pantatku terangkat sedikit dari lantai. Tubuhku bergetar tiada henti. Tetapi, tubuhku masih berusaha untuk bangkit, sedikit demi sedikit. Sakit sekali. Seluruh tubuhku kesakitan. Tetapi tubuhku masih bisa bergerak. Aku cuma perlu menahan ini sampai berhasil memukulnya sekali.

".....! Tidak mungkin! Tubuhmu seharusnya sudah tidak bisa bergerak lagi! Karena pengaruh kekuatan cahaya...?"

Aku mendekati Reynalle yang memasang wajah terkejut. Akhirnya aku bangkit sepenuhnya. Aku tepat didepan matana. Dengan kakiku yang gemetar dan banyak darah keluar dari lukaku.

"Hey, mantanku. Aku mengalami banyak hal buruk karenamu."

".....Tidak mungkin kamu masih bisa berdiri! Iblis rendahan tidak akan sanggup bertahan dari serangan itu! Bukankan kekuatan cahaya seharusnya membakar bagian dalam tubuhmu!? Iblis rendahan yang tidak punya kemampuan mengalahkan cahaya seharusnya tidak akan bisa menahannya!"

"Ya, rasanya memang sakit. Sakit sekali. Aku bahkan hampir kehilangan kesadaran. Tetapi aku masih bisa menahannya berkat kemarahanku padamu."

Aku menatap lawanku tampa berkedip. Pukulanku yang berikutnya adalah serangan terakhirku. Setelah melakukannya, aku pasti akan tumbang. Karena itu aku harus menyelesaikan semua ini dengan pukulanku terakhiru. Kali ini aku tidak boleh meleset.

"Hey, [Sacred Gear]. Kamu masih punya sisa kekuatan untuk meninju mahluk didepanku ini kan? Kalau begitu, mari kita selesaikan ini."

[EXPLOSION!!]

Suara yang muncul dari permata di sarung tanganku kali ini terdengar kuat. Permata itu bersinar terang. Cahaya yang sangat terang. Mataku sampai silau. Tetapi berbeda dengan cahaya milik [Da-Tenshi]. Cahaya ini tidak melukaiku tetapi justru membuatku tenang. Diselimuti cahaya ini aku bisa merasakan kekuatan mengalir didalam diriku. Mirip dengan cahaya milik Asia.

Jadi ada juga cahaya yang baik bagi Iblis. Aku maju kedepan. Darah memuncrat dari lukaku. Aku juga memuntahkan darah. Sepertinya kondisiku kritis sekali. Rasa sakit yang kurasakan diseluruh tubuhku sampai ke otakku.

Tetapi tidak apa-apa, karena aku masih bisa bergerak. Sarung tanganku masih penuh dengan kekuatan.

Ketika aku melawan Reynalle sore tadi, Aku ketakutan karena perbedaan kekuatan antara Reynalle dan diriku. Mungkin itu adalah insting Iblis didalam diriku yang memberitahu besarnya perbedaan kekuatan diantara kami.

Aku pikir aku tidak akan pernah bisa mengalahkannya. Tetapi sekarang berbeda. Kekuatan yag kudapatkan dari sarung tanganku besar sekali. Tetapi aku juga tahu satu hal, mungkin karena aku adalah pemilik [Sacred Gear] ini. Aku tahu kalau kekuatan ini bukan untuk waktu yang lama, cuma untuk sebentar saja. Kalau sudah kughunakan untuk menyerang musuhku, maka kekuatan ini akan habis.

Walaupun [Sacred Gear]ku tidak memberitahuku secara lisan, tetapi secara fisik dia memberitahuku. Aku bersiap untuk meninjunya. Aku tdak punya pengalaman berkelahi. Tetapi semua ini akan berakhir dengan satu pukulan ini. Sasaranku adalah sampah didepanku ini. Aku pasti akan memukulnya, kalu ini aku tidak akan luput.

Tidak mungkin. Apa ini.....? Hal seperti ini tidak mungkin terjadi... [Sacred Gear] itu seharusnya cuma "[Twice Crtical]", [Sacred Gear] yang mengkali duakan kekuatan pemiliknya... Tidak mungkin..... Kenapa kekuatanmu bisa melebihiku.....? Level kekuatan sihir yang kurasakan..... Gelombang kekuatan Iblis ini milik Iblis level pertengahan..... tidak... milik Iblis level tinggi..."

Kekuatanku setara dengan Iblis level tinggi? Apakah karena [Sacred Gear]ku? Huh? Bukannya fungsinya seharusnya untuk mengkali duakan kekuatanku? Satu-satunya Iblis level tinggi yang pernah kutemui hanya Buchou, jadi artinya kekuatanku setara dengan Buchou?

"Bohong! Ini semua bohong! Aku adalah [Da-Tenshi] dengan kekuatan penyembuhan! Aku menjadi mahluk perkasa dengan memperoleh "[Twilight Healing]" ini! Aku sudah punya hak untuk dicintai oleh tuan Azazel-sama! Aku tidak mungkin dikalahkan Iblis rendahan seperimu.....!"

Sekali lagi reynalle membuat tombak cahaya di kedua tangannya.

PING

Aku menepisnya dengan tinjuku. Tombak cahaya itu menghilang. Raut wajah Reynalle menjadi pucat pasi setelah melihatku mementalkan tombaknya.

"Tidak ...!"

Reynalle mengeluarkan sayap hitamnya dan bermaksud terbang. Apakah dia mencoba melarikan diri? Hei, sampai beberapa detik yang lalu kamu meremehkanku dan menertawaiku. Dan sekarang kamu mau melarikan diri segera setelah mengetahui kalau tidak bisa menang? Benar benar perempuan manja. Tapi aku tidak akan membiarkan dia melarikan diri. Enak saja!

TAP

Aku berlari kearah Reynalle pada saat dia mencoba terbang dan meraih lengannya. kecepatanku luar biasa. Kecepatan yang bahkan membuat [Da-tenshi] tidak sempat bereaksi. Lengan yang kupegang cukup ramping membuatnya tampak lemah. Aku menarik lengannya ke arahku. Aku tidak akan membiarkan dia lolos.

"Aku tidak akan membiarkanmu lolos, bodoh."

"Aku ini mahluk unggulan .....!"

"Terbanglah kamu! [Tenshi] sialan!"

"Dasar kau! Iblis rendahan!"

"Oryaaaaa!"

Sarung tanganku meledakkan semua energinya. Seluruh kekuatanku di lengan kiriku terpusat di tinjuku. Dan dengan tinju itu aku meninju telak musuh yang kubenci.

BUAGH!

Pukulanku mengeluarkan suara keras. Kepalan tanganku tepat memukul wajahnya, dan dengan tinjuku aku juga mendorongnya terbang jauh! Reynalle terlempar mundur karenaku pukulanku.

BRUAK!

[Da-Tenshi] itu jatuh menabrak dinding dan mengeluarkan yang sangat keras. Dinding itu sampai hancur dan ada membuat lubang yang besar. Debu mulai menyebar di mana-mana. Setelah debu debu menghilang, tidak ada siapapun di arah dimana aku menerbangkan Reynalle. Lubang ditembik itu menghubungkan tempat ini dengan halamn luar geraja tempat Reynalle terkulai ditanah. Dia tidak bergerak lagi. Aku tidak tahu apakah dia sudah mati tapi dia tidak akan bisa bergerak untuk sementara waktu. Akhirnya aku berhasil membalasnya.

"Rasakanlah itu."

Aku tersenyum dari lubuk hatiku. Pukulan tadi rasanya begitu nyaman. Namun segera setelah itu, aku menangis lagi.

".....Asia"

Dia tidak akan pernah tersenyum lagi.