webnovel

Prolog

"You're not gonna marry him!"

"Gue tau apa yang kakak gue perbuat ke Alia udah bikin hidup lo hancur," balas Cassandra.

"Gue cuma kasihan sama lo ... dan jangan bawa-bawa nama cewek murahan itu!" hardik Besta di seberang.

"Maksud lo?"

Hening cukup lama, sampai suara Besta kembali terdengar, "Lo enggak tau apa-apa soal Artemis." Sebelum cowok itu memutus sambungan, kalimat terakhirnya membekas di alam pikiran Cassandra, "He's not as kind as you think."

***

Kedua mata Cassandra menatap sosok Artemis penuh rasa rindu. Air matanya tidak kunjung berhenti melihat seseorang yang sangat ia sayangi datang. Tidak ada sedikit pun ketakutan terpancar di sepasang nestra cokelat Artemis. Ia tersenyum tipis ke arah Cassandra, seolah mengatakan, Kita akan keluar dari ini!

Kiara menatap sanksi sangsi kedatangan Artemis yang tengah mati-matian menahan amarah, apalagi setelah melihat kondisi menyedihkan pada gadis yang selama ini ia lindungi sepenuh jiwa dan raga. Tubuh Cassandra hanya tertutup dress putih tipis selutut, sehingga memar-memar kebiruan pada paha dan kakinya yang terekspos terlihat jelas di mata Artemis. Jangan lupakan lebam pada dahi dan dagu Cassandra, luka gores pada pipi, serta mulutnya yang disumpal kain pun tak luput dari tatapan dingin Artemis.

Perlahan seringai lebar penuh ejekan menghias wajah Kiara yang semakin tertantang menguji kebenaran rumor tentang Artemis. Si Bogel De Rucci itu benar-benar gemetar. Well, kita lihat aja sampai kapan dia bertahan dengan ekspresi itu.

Kiara terlihat melongok sedikit ke belakang Artemis lantas terkekeh, "Lo beneran datang sendiri? Hahaha! Padahal gue cuma bercanda!" Tiba-tiba saja empat orang anak buah Kiara dengan tubuh yang dua kali lipat jauh lebih besar daripada seorang anak buah yang berada di sampingnya, mengelilingi Artemis.

"Nah! Gue enggak sabar lihat kemampuan cicit tiri Luca! Apa benar lo sekuat itu?"