Kira-kira pukul delapan lewat saat matahari mulai meninggi—sehingga ventilasi udara di atas jendela kamar mendapatkan sinar dan membuat orang-orang yang masih beristirahat di ranjang mereka terusik karenanya. Namun, posisi Mey dan Riska cukup strategis, jadi matahari tak terlalu mengusik mereka.
Seperti ini, Meira memunggungi cowok itu dan memilih menghadap tembok, sedangkan Riska secara tak sadar turut serta memiringkan tubuh di balik punggung Meira, kemudian mendekapnya menggunakan satu tangan.
Meira berhasil membuka kelopak mata saat sesuatu dalam perut kembali mengusik, cewek itu hendak beranjak, menyadari bahwa tangan seseorang melingkari separuh pinggangnya, Mey tersentak. Ia mengeluarkan tangan dari balutan selimut, lantas menyingkirkan tangan Riska, tapi baru saja akan beranjak, usahanya sia-sia tatkala tangan Riska kembali mendekap, kali ini malah di bawah leher.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com