Keesokan harinya ...
Sedari pagi, Evan sudah berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan. Seperti biasa, hari itu memang sudah tiba gilirannya lagi untuk menyiapkan makan bagi mereka berdua. Namun hingga dirinya menyelesaikan membuat omelet dan tumis brokoli, Angga belum juga keluar dari kamar untuk bergabung bersamanya di dapur.
Setelah selesai menyiapkan semuanya kecuali air jeruk yang masih berada di dalam teko, Evan memutuskan untuk menuju ke kamar Angga. Dia menduga, barangkali saja pemuda itu belum bangun dari tidurnya.
Namun bertepatan dengan saat Evan hendak mengetuk pintu kamar Angga, sang sahabat malah sudah membukanya lebih dulu.
"Eh, kirain kesiangan. Ternyata ... udah rapi begini," ujar Evan sambil menatap Angga dari ujung kaki, hingga ke puncak kepala.
Tak menanggapi keusilan sahabatnya, dia langsung saja menyahut," Aku kan mau cek ke lapangan, karena memang sudah jadwalnya. Kamu ikut atau nggak?" tanya Angga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com