Selama perjalanan pulang menuju tempat tinggalnya, Raga terlihat masih terus memikirkan kejadian tadi. Terutama, tentu saja terkait apa yang sudah dikatakan oleh Lia kepadanya. Dimana tadi, dia telah saja seperti harus menelan pil yang sedemikian terasa pahit.
Semula, Raga sama sekali tak mengira jika ternyata sang gadis telah memiliki kekasih. Karena itulah, dengan penuh semangatnya dia langsung saja mendatangi rumah Lia karena sambutan yang sedemikian ramah dari gadis itu. Namun kabar yang didapatkan dari kunjungan itu, justru dia malah jadi tahu jika sang gadis malah sedang merencanakan acara pertunangannya.
Nuraga sadar, bahwa dirinya memang terlalu memasang ekspektasi tinggi terhadap Lia. Dimana, pertemuan pertama dengan si gadis begitu berkesan di hati. Sehingga, hal itu menjadikan dirinya pecaya kalau kejadian itu bukanlah kebetulan semata.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com