"Ryan, kenapa kamu malah memutuskan pertunanganmu dengan Yona? Bagaimana hubungan bisnis yang kita sudah jalin dengan perusahaan Yona langsung hancur karenamu!" pekik Dinu bernada tinggi.
"Jangan terlalu dipikirkan, Pa. Ini akan berlalu dengan cepat."
Dinu menggeram kuat mendengarkan jawaban dari Ryan. Saat ini mereka sedang duduk berhadapan di kantor Dinu. Lelaki paruh baya itu masih melesatkan pandangan tajam ke arah anak tirinya yang kini sedang terduduk di sofa dengan tanpa beban sama sekali.
"Aku bilang biarkan saja, Pa. Mereka hanya ingin menikmati penyuntik dana dari kita saja. Mereka tidak akan mampu berjalan tanpa perusahaan kita bukan?" imbuh Ryan kembali dengan begitu gampangnya. Seakan perusahan yang terjalin dan terputus bagai seutas benang yang bisa langsung diputus dengan mudah ketika mengatakan hal itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com