Pria bertubuh tinggi tegap itu masih menatap ponsel yang berada di dalam genggaman. Ia mengatur napas, seolah ada yang mengganjal. Raut yang tampan terlihat mengeras, karena tak percaya dengan percakapan yang terjadi antara dirinya dan sang papa.
"Ai-Ling sakit keras dan ini memang di luar prediksi sama sekali. Ngai tak bisa meninggalkan dia, karena sudah pasti gadis itu, pasti memerlukan support dari orang spesial. Kami berdua sudah dekat, walau belum bertunangan. Orang tua pun saling setuju, sudah pasti tak ada hambatan. Wo yao gao xu mama, agar dia tahu apa yang terjadi," gumam pria tampan itu.
Indera penciuman menarik napas, setelah itu diembuskan beberapa kali. Hal itu dilakukan selama beberapa saat, seakan ingin menenangkan diri yang tengah pusing, karena adu argumen dengan Tony Darmadi, papa yang disayangi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com