Seorang pria yang tak lagi muda secara usia, namun masih memiliki kharisma, ketampanan, dan wibawa yang tinggi, kini menatap ponsel yang berada di tangan kiri.
Sepasang mata tajam itu tengah menatapku sekeliling ruangan, seolah mencari sesuatu yang penting di sana, akan tetapi tak juga kunjung mendapatkan jawaban yang dicari.
Felicia memang sialan! Aku sudah mengatakan, kalau tak boleh ikut campur urusan asmara yang mungkin saja terjadi, tapi dia malah melanggar. Yang lebih keterlaluan, wanita iblis tersebut telah menyiapkan sniper untuk menembak, jika melihat X atau rombongannya lewat. Benar-benar kurang ajar! Memang sedari awal, dia tak pernah setuju, tapi itu bukan alasan menghalangi cinta Maria dan X. Apa boleh buat, harus memberi dukungan penuh untuk anakku, walaupun akan terjadi perang! Batin The Godfather sebal.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com