webnovel

-10-

"Iya, gue serius.." Qilla

Setelah mereka semua tau Qilla mengidap penyakit yang serius, mereka banyak meluangkan waktu untuk Qilla.. Mereka mengantarkan Qilla kemo terapi, mereka yang mengingatkan Qilla untuk minum obat obatan, mengingatkan untuk makan, dan mereka juga yang selalu ada di samping Qilla saat Qilla merintih kesakitan karena penyakit nya..

Orang tuanya juga belum tau Qilla mengidap penyakit mematikan ini,, bahkan kakak nya pun belum tau tentang penyakit ini.. Qilla menyembunyikan nya karna dia merasa sangat merepotkan jika orang tua sekaligus kaka nya tau tentang hal ini, Syahla,Faiza, dan Raihan pun sudah memaksa agar Qilla memberitahukan hal ini kepada orang tua nya, tapi ya Qilla keras kepala..

1 minggu lalu mereka sudah pulang ke rumah masing - masing dan saat ini Qilla sedang duduk di balkon kamar nya dengan novel yang ia pegang. Saat ia sedang fokus membaca novel itu, ia dikejutkan dengan seseorang yang menariknya masuk kedalam kamar..

"Jangan lama - lama, angin malam ga bagus.. Ntar kamu sakitt.." Aldo-

"Ihh kakaa, Qilla masih pengen diluar.." Qilla-

"Yee, dikasih tau bandel.. Kamu tu baru pulang, kenapa ga langsung istirahat aja ? Emng ga cape??" Aldo-

"Bukan bandel tap-" Qilla-

Belum sempat Qilla melanjutkan rasa sakit di kepala nya pun muncul secara tiba - tiba,, wajah nya menjadi pucat dan kaka nya menyadari akan hal ituu..

"Qill? You okay ?" Aldo-

"I'm okay, kak.. Tolong ambilin obat Qilla di laci itu" Qilla-

"Obat?" Aldo-

Aldo yang bergegas mengambilkan obat itupun menatap Qilla bingung..

"Qill itu obat apa?" Aldo-

"H-haah?" Qilla-

"Ini obat apa Qill?" Aldo-

"Tapi kok ada bacaan kanker nya si?" Aldo-

"Salah tulis, iya salah tuliss.. Resepsionis nya salah tulis jadi gitu.." Qilla-

"Gausah bohong, kaka tau kamu bohong.." Aldo-

"Qilla- Qilla- emmm"

"Ngomong yang bener Qilla.." Aldo-

"Qilla ngidap kanker kak,, tapii jangan kasih tau Ayah sama Bunda.." Qilla-

"Hah?!!"Aldo-

"Qilla minta maaf banget sama kaka, udh sembunyiin ini.." Qilla-

"yatapi kenaapa harus di sembunyiin, kenapa kamu ga jujur sama kaka? Ini hal yang serius loh Qill.." Aldo-

"Iya Qilla tau, makanya Qilla gamau ngerepotin kalian semua.." Qilla-

----------------------------------------------------------------------------------

2 minggu kemudian--

----------------------------------------------------------------------------------

Pagi ini Qilla merasakan kepala nya begitu sakit sampai - sampai untuk berdiri pun sudah tidak bisa, obat yang seharus nya dia minum pun habis.. Semua orang sudah tau tentang penyakit Qilla karena Aldo lah yang memberitahu nya.. Berjalan dengan satu tangan memegang dinding dan satunya memegangi kepala.. Sebuah cairan keluar dari hidung nya membuat Qilla tumbang begitu saja, dia tergeletak di lantai dengan bercakan darah dimana - mana..

"Mungkin hari ini adalah hari terakhir ku melihat dunia, ingin cepat - cepat pergi agar aku bisa tenang tanpa gangguan dari penyakit ini.." Batin Qilla-

Kebetulan sahabatnya akan berkunjung kerumah nya untuk menemani nya, tapi mereka di kejutkan dengan Qilla yang sudah tergeletak di lantai dengan bercakan darah dimana - mana..

"Qill, Qilla.. Bangun dongg.." Syahla-

"Gue panggil kak aldo, lo ayah sama bunda Qilla" Suruh Raihan kepada Faiza-

"Oke" Faiza-

---

Cat bernuansa putih dan bau obat - obatan membuat semua orang khawatir dengan keadaan Qilla sekarang.. Bunda Qilla yang menangis, raut wajah kaka dan sahabat nya pun menunjukan ke-khawatiran kepada Qilla.. Tak lama dokter pun keluar dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan..

"Dok gimana keadaan anak saya ?" Bunda-

"Maaf, Qilla tidak bisa kami selamat kan" Dokter-

"Dokter bohong kan ?!! Adik saya masih hidup gamungkin dia pergi gitu aja.." Lirih Aldo-

mereka masuk kedalam ruangan dan terlonjak kaget karena Qilla sudah ditutup kain putih..

---

2 Tahun kemudian--

Sekarang, sahabat Qilla sudah memiliki perusahan sendiri dan setiap minggu nya pastii berkunjung ke makam Qilla..

"Assalamualaikum Qill, Gue sama yang lain dateng.." Syahla-

"Lo disana lagi ngapain ?" Syahla-

"Seneng banget kayanya.."

mereka banyak berbincang dengan tumbukan tanah itu.. Dan yang pasti hidup mere sudah bahagia termasuk Qila..

T A M A T

-ga jelas emngg, author tamatin karna udh ga produktif lagii.. Udh ga ada ide buat nulis part selanjutnya kaya gimana.. Yodah ya bayy...

Nguengg~