webnovel

23

1. KABUR

Gemuruh hujan seolah berpacu dengan degup jantung Martinah ketika menunggu kata-kata yang akan terlontar dari mulut Bu Desi. Dia yakin, bakalan ada sesuatu yang bisa membuat napasnya tertahan. Dadanya sesaat terasa sesak. Mungkinkah yang ia takutkan terjadi?

"Kamu positif hamil."

Runtuh sudah pertahanan diri seorang Martinah. Dia menangis terisak-isak sambil menutup wajah. "Aku semakin hancur dan semakin tidak berguna. Bagaimana cara aku menjelaskan semua ini ke Arfan? Dia pasti akan sangat marah karena aku telah mengandung anaknya Jumadi. Ya Allah, ya Tuhan, kenapa begitu berat cobaan yang Engkau berikan?"

Bu Desi dan Tuni saling pandang. Dokter keluarga Arfan itu mengelus lengan Martinah lembut. "Aku tidak tahu mesti berkata apa, Martinah. Saranku, jagalah kesehatanmu. Jangan sampai masalah membuatmu banyak pikiran lalu mengabaikan bayi yang kamu kandung. Aku akan resepkan obat. Tolong, Tuni, jaga dia dengan baik."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com