webnovel

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
225 Chs

Keputusan itu, membuatku hancur!

Semua yang di katakan oleh Muticus di perhatikan oleh Ara sejak tadi, Mereka memang seringkali mengobrol hal-hal yang menyenangkan.

Tapi sekarang, Ara sudah kembali sendirian. dia membiarkan saja Muticus mengurus apapun yang mau dia lakukan, meninggalkan sang wanita yang memegang perutnya dengan perlahan.

"Dunia memang kejam, Memisahkan hati yang saling mencintai. seandainya saja ada dunia lain yang bisa membuatku dan suamiku bersama, aku pasti akan pergi ke dunia itu dan meninggalkan Semuanya. Tuhan? Apakah kau sudah tidak mendengarkan apa keinginan hatiku? kenapa kau membiarkan saja aku sendirian lagi dan lagi? apakah semua penderitaanku tidak cukup untukmu?." Ara bertanya dengan suara yang sangat pelan, dia menatap langit malam yang terasa begitu gelap dan mendung.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com