"Hei," ujar sang gadis yang menungging itu. "Kenapa kau cabut keluar? Masukin lagi, please…!"
Aka Manah menyeringai, maka, dengan cepat ia menutup kedua telinga mahasiswi tersebut, dan menggantikan pemuda yang ia bunuh itu untuk menyanggamai sang gadis.
"Aah… i—itu lebih baik," gumam sang gadis di tengah erangannya. "Ta—tapi, kenapa penismu terasa menjadi lebih besar, Niko?"
Sang gadis ingin melihat ke belakang, namun dua tangan Aka Manah menahan gerakan kepalanya itu. Dan pada akhirnya, sang gadis hanya sanggup mengerang-ngerang seiring entakan-entakan pinggul Aka Manah ke bokongnya.
Bersamaan dengan Aka Manah yang menutupi telinga sang mahasiswi, Nimfa kelelawar yang berada beberapa langkah di belakang Aka Manah itu langsung menyambut kepala pemuda yang dipenggal oleh Aka Manah.
Mulut itu terbuka lebar, terbagi menjadi tiga rahang menganga, dan kepala itu melayang masuk ke dalam rahang tersebut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com