"Aku mungkin akan mati," Ardha Candra menyeringai menatap tiga sosok di hadapannya bergantian. "Tapi aku tidak akan mati dengan menyerah begitu saja pada iblis-iblis seperti kalian!"
Entah karena sudah pasrah saja dengan kondisinya, atau memang pria tersebut sengaja berkata seperti itu demi membangkitkan semangat tempurnya, tapi yang jelas, pendar kebiruan di kedua sisi tajam Divine Sword semakin benderang. Dan suara berdengung halus dari pedang itu sendiri semakin terdengar jelas.
Suara dengung itu sedikit membantu Ardha Candra untuk menyingkirkan suara berdenging kencang di telinga kirinya.
Lalu, pria tersebut seakan melakukan tebasan ke arah kiri, pada sosok Ifrit yang merah membara, tentu saja sosok mengerikan itu bereaksi, tapi ternyata itu hanya gerakan tipuan semata dari Ardha Candra.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com