"Bukan hal yang aneh-aneh," ujar Eredyth.
Gadis Succubus itu lalu bersandar ke pagar pembatas tepi teras tersebut. Posisinya itu mungkin akan sangat menggoda bagi laki-laki lain yang melihatnya. Dengan bertopang pada kedua sikunya di pagar pembatas itu, tubuh yang melengkung indah, dan bokong yang terlihat padat menjanjikan kesenangan.
Namun semua itu hanya ditanggapi dengan seringai tipis saja oleh Levy, kembali ia mereguk minumannya.
"Dasar!" ujar Levy. "Kau masih saja mencoba menggodaku."
Ereydyth tertawa halus. "Oops, ketahuan, ya?"
"Dasar gadis bodoh!"
Eredyth tertawa lebih lepas, sesiur angin menyapa mereka, membuat rambut Eredyth berkibar-kibar sedemikian rupa.
Levy sempat terpana, betapa cantiknya gadis di hadapannya itu pada momen yang sesingkat itu tadi.
Putra Sang Iblis berdeham dan memalingkan wajahnya. Untung saja Eredyth tidak menyadari, pikirnya.
"Lalu?" tanya Levy seraya memasukkan satu tangannya ke saku depan celananya.
"Cerberus dan chimaira kelaparan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com