"Itu tidak akan terjadi," ucap Clara Dimitrova yang kembali ke ruang keluarga. "Lagi pula, jangan terlalu keras kepada Ardha, Pak. Anda membuat kekasihku ketakutan saja."
Surya Admaja tertawa-tawa sembari mengangguk-angguk, begitu pula dengan Ardha Candra sendiri.
"Aku tidak akan berani melakukan itu," ujar Ardha Candra setengah berharap, lalu menghela napas dalam-dalam sebab ia tahu ia tidak akan terlepas dari intaian Silvia.
Ini memang menyedihkan, namun tekad itu bukanlah sekadar pemanis saja, karena sejatinya memang itulah yang diinginkan Ardha Candra. Tidak mengkhianati sang kekasih.
Apakah dengan dia yang terpaksa memenuhi segala permintaan Silvia berarti sebuah pengkhianatan? Toh, dia melakukannya karena terpaksa di bawah ancaman wanita itu sendiri.
"Bagus, itu bagus!" ucap Surya Admaja dan sekali lagi menepuk-nepuk bahu pria tersebut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com