webnovel

HANTU PENJAGA CINTA MARK

Linda_Mamuaja · Horreur
Pas assez d’évaluations
17 Chs

Cerita 3

TAHUN 2013

Mark sedang duduk bersantai menikmati kesuksesannya setelah sibuk bekerja.

"Sekarang aku udah bisa berbangga pa..aku udah punya perusahaanku sendiri, memang sekarang masih kecil.. tapi aku yakin suatu saat nanti bisa buat di banggakan didepanmu pah.." kata Mark pada Foto keluarganya yang diletakkan di meja kerjanya.

Setelah tiga tahun berusaha, ternyata kerja kerasnya telah menghasilkan buah, perusahaannya mulai diperhitungkan di dunia jasa Konstruksi dan penyewaan alat berat. Dan karena kesibukannya membangun perusahaannya, hampir tiga tahun itu pula mark tak pernah menghubungi keluarganya, selain karena masih merasa bersalah dia juga masih takut dimarahi ayahnya.

Dreet.. Dreet..

HP Gery berbunyi tapi karena telpon dari nomor yang tidak dikenalnya, lama baru diangkatnya.

"Halo.. siapa nih..?" Tanya Gery pada penelpon yang tak dikenalnya itu.

"Ini aku Ger..mark sahabatmu.. calon orang sukses.." disana mark tersenyum.

"Eh.. bro.. ngapain menelpon.."

"Waaah Ger tega banget kamu, harusnya kamu bahagia aku menelpon.. udah lama kita nggak pernah ngobrol lagi..aku kangen ger.."

"Sialan kamu Mark, kau tau sejak kejadian pembatalan pernikahanmu itu, masalah datang bertubi-tubi.."

"Masalah apa lagi ger.. bukannya semua sudah tenang setelah aku pergi.."

"Tenang apaan.. setelah peristiwa pembatalan pernikahan itu, tak lama kemudian, ayah dan ibu memei mengalami kecelakaan.. mobil mereka menabrak pohon dan mereka meninggal dunia. penyebab kecelakaan masih belum diketahui, bisa jadi itu karena ayah memei stres dan tidak konsentrasi saat mengendarai mobilnya"

"Owh..sialan kamu ger.. jangan menuduhku sembarangan itu bukan salahku.."

"ya kesalahanmulah mark.. mereka pasti malu dan kecewa karena pembatalan pernikahan itu"

"kau tau mark, kasian banget calon istrimu itu, udah jatuh ketimpa tangga pula.. setelah pembatalan pernikahan itu kedua orangtuanya meninggal dunia sekaligus, dan rumah sakit milik ayahnya diambil alih oleh pamannya, sepupu ayahnya dengan alasan memei sedang labil jadi belum bisa memegang tanggung jawab.."

"Sialan.. trus kenapa papa nggak membantu memei?"

"Apa hak papa kamu melakukan itu, anaknya sendiri mencampakan memei.."

"Tapi.. kamu tau sendiri kan ger.. sedikitpun aku tak bermaksud seperti itu, tak ada niat aku untuk menyakiti memei, ini semua juga buat kebaikan memei..." nada penyesalan terdengar dari suara Mark.

"kebaikan buat memei palamu.. yang diketahui semua orang berbeda Mark.. pokoknya kasihan banget si memei..dan setelah semua kejadian itu memei hanya diam, tapi beberapa minggu setelah kematian orang tuanya, memei menghilang entah dimana.."

"What.. dan tidak ada dari kalian yang mencarinya?" Mark jadi kesal, tapi tak bisa berbuat apa-apa.

"Hanya ibumu yang berusaha mencarinya.. tapi semua sia-sia Mark.. sampai sekarang kita semua nggak tau dia dimana.."

"oh Sial.. jangan-jangan dia udah bunuh diri ger.."

"sialan kamu mark.."

"soalnya gini ger.. akhir-akhir ini ada berapa cewek yang aku pacari, kata mereka ada hantu wanita muda berwajah hancur selalu menakuti mereka.."

"Woi.. gila kamu mark... udah meninggalkannya di altar, masih juga menuduhnya yang bukan-bukan, lama-lama bikin marah juga kamu ini.." Gery benar-benar marah dengan tingkah sahabatnya itu.

"Tapi benar Ger, beberapa cewek yang aku pacari, stiap kali hubungan kami mulai serius, katanya ada hantu yang datang mengganggu dan menakuti mereka.."

"kasihan kamu mark.. itu hanya alasan cewek-cewek itu supaya putus sama kamu.. jangan menyalakan hantu.. itu karma buat kamu.." Mark tak bisa membantah apa yang dikatakan Gery.

"Udah aah.. pembicaraan kita sampai disini dulu.. kalau orang tuamu tau kita telponan pasti aku dipecat.."

"Nah itu sebenarnya tujuanku menelpon kamu..aku mau mengajak kamu kerja sama aku disini.."

"Jadi ceritanya sekarang usahamu sudah berhasil ya.."

"Berhasil bro.. bahkan sekarang makin maju.. ayolah Ger.. berhentilah bekerja dengan mereka, lebih baik kamu datang kesini bekerja bersamaku.. aku perlu orang keuangan yang hebat kayak kamu Ger..."

"Emang kamu sanggup bayar gaji ku.. gaji aku mahal mark.."

"Yaa soal gaji, kita bicarakan lagi.."

"Ya elah mark.. udah ah.. malas aku.. mana tempat kerjanya jauh dari keluarga..kamu taukan aku harus mengurus adik-adikku, kalau sama kamu gaji juga belum pasti.. gimana aku mengurus keluargaku..  malas ah kerja sama kamu.."

"Ya ini kan demi membantu temanmu Ger.. ayolah.."

"Nantilah... kalau perusahaanmu benar-benar udah besar aku pasti akan bekerja padamu.." kata Gery sambil tertawa kecil.

" Lihat nanti bro.. omset perusahaanku pasti lebih besar dari milik papa.."

"Iya aku tunggu.. udah dulu mark, aku masih ada kerja ni, nanti kita bicara lagi.."

"Eh Ger tunggu.. aku masih penasaran dengan memei.. dia masih hidup kan Ger..?"

"Aku juga nggak tau.. cuma terakhir kali, sekitar setahun yang lalu katanya dia menelpon ibumu minta nggak usah mencari dia lagi, dia udah bahagia katanya.."

"Trus mama percaya?"

"Percaya.. yaa nggak juga sih.. tapi kata ibumu, dari mendengar caranya bicara memei sepertinya udah nggak sedih lagi.."

"Memei nggak kasih tau dimana dia?"

"Kayaknya nggak. Emang kalau dikasih tau kamu mau ngapain? Menyakitinya lagi? Atau menuduh dia menghantuimu?"

"Ger.. aku nggak sejahat itu lah bro.."