Reinitz mendengar pekikan Gu Nianzhi dan tiba-tiba menoleh ke belakang. Ia meraih tangan Gu Nianzhi untuk mencegahnya terpeleset ke depan. "Hati-hati, jalanan pegunungan sangat terjal." Kalau Gu Nianzhi benar-benar tergelincir, mereka akan berguling dari atas gunung. Reinitz mengkhawatirkan Gu Nianzhi dan memutuskan untuk menggenggam tangannya tanpa melepaskannya sembari mereka berjalan.
Gu Nianzhi pun terkejut tadi. Ia tidak terbiasa dengan pendakian panjang di gunung, jadi lebih baik untuk mengikuti Reinitz. Mereka berjalan dalam diam selama beberapa saat, dan Reinitz turut menoleh ke kabin Bunda Hanna dan menyela, "Bunda Hanna mengadopsiku."
Gu Nianzhi tercengang.
Reinitz tenggelam dalam ingatannya. "Aku dulu yatim piatu dan tumbuh di panti asuhan. Bunda Hanna mengadopsiku ketika usiaku 12 tahun." Reinitz berhenti, tenggorokannya tercekat. "Aku sangat berterima kasih padanya. Tanpanya, aku tidak akan menjadi diriku hari ini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com