webnovel

Halaman Usang Lito

Lito memulai kisah asmaranya dengan Suti, kakak kelasnya di SMA. Lito kelas X dan Suti di kelas XI. Uniknya, Suti adalah gadis yang sedang melakukan pendekatan dengan Reno, kakak Lito yang juga berada di SMA yang sama. Sayangnya Reno terlalu pendiam dan tidak terlalu merespon sinyal ketertarikan Suti. Saat sekolah mereka mengadakan Study Tour ke Jogja, Suti akhirnya berpacaran dengan Lito. Sebagai remaja yang tidak memusingkan diri dengan urusan cinta, Lito belum terlalu menyadari bahwa dia sedang dimanfaatkan oleh Suti sebagai alat untuk mendekati Reno. Lito yang lebih sering menghabiskan waktu di alam bebas tampak begitu polos di mata Suti, sehingga dapat diatur sedemikian rupa untuk mengikuti rencana yang ada di benaknya. Sayangnya Suti tidak menyadari bahwa Lito bukan laki-laki yang mudah terjerat dengan perasaan yang mendalam.

Beriringnya waktu, Suti yang awalnya ingin menggunakan Lito sebagai cara untuk membuat Reno cemburu, malah terjebak dengan perasaan cinta yang mendalam terhadap Lito. Dia malah yang tergila-gila dengan sosok Lito yang cuek dan apa adanya. Sayang, Lito hanya sekedar suka bukan cinta. Hanya berjalan sekian bulan, Lito memutuskan untuk pergi. Suti pun akhirnya menyadari bahwa Lito adalah laki-laki bebas yang tidak mau terikat dengan siapapun.

Kisah asmara Lito berikutnya adalah dengan seorang siswi pindahan dari sekolah lain yang bernama Yesi. Gadis cantik tinggi semampai dengan kulit putih bersih serta lesung pipit yang benar-benar membuat seluruh cowok normal tertarik, kecuali Lito. Yesi duduk persis di bangku yang membelakangi Lito dan sering mencoba berbasa basi dengan Lito karena dia membutuhkan banyak teman di lingkungan yang baru. Lito hanya menjawab sekedarnya, bukan karena tidak sopan tapi karena Lito sulit untuk berbasa basi. Cara Lito ini ternyata membuat Yesi lama kelamaan membencinya sekaligus menyukainya. Setelah Yesi sekian bulan berlalu, rasa penasaran Yesi membuat dirinya meminta beberapa kawan wanita untuk mengorek keterangan dari Lito mengenai penilaiannya tentang Yesi. Sederhana saja, Yesi bukan tipe cewek yang dicari Lito. Yesi memang memiliki paras dan tubuh yang sempurna, sayangnya dia terlalu lembut di mata Lito. Fakta yang unik tapi jujur. Tapi dasar si Lito, ternyata dia pada akhirnya mau menjadi pacar Yesi hanya dalam durasi yang singkat, 1 bulan saja.

Ketika Lito ada di bangku terakhir SMA, dia memacari siswi baru kelas X yang atraktif alias genit, namanya Vivi. Rupanya Lito tertarik dengan Vivi karena gadis itu punya kemampuan bernyanyi yang baik, bukan karena paras ayunya. Sayang, Lito kembali pergi setelah tahu bahwa dia hanya suka, bukan cinta.

Lulus dari SMA, Lito berpacaran beberapa kali. Sekali lagi bukan karena cinta, tapi karena Lito butuh teman. Walaupun cuek, urakan, humoris, dan sedikit liar, Lito ternyata selalu merasa kesepian. hal ini disebabkan sejak kecil dia tidak mendapatkan kasih sayang orang tua yang berpisah sejak dia berumur 4 tahun. Semua kesibukan yang dia lakukan hanyalah kamuflase untuk menutupi kebutuhan mendasarnya yaitu kasih sayang.

Dari semua wanita yang pernah dipacarinya, tidak satupun yang dapat memenuhi hal itu.

Waktu demi waktu berlalu, Usia pun bertambah dan Lito masih sendiri. Lito sejak lulus SMA pindah ke Jakarta dengan ibu dan saudara-saudaranya. Dia banyak menghabiskan waktu untuk bekerja dan berpetualang di saat libur kantor. Sampai pada akhirnya dia berkunjung ke Surabaya, Kota kelahirannya dan siapa yang menyangka jika akhirnya dia menemukan cinta sejatinya di sana...ya pada gadis kecil yang dulu pernah dia temui.