webnovel

BAB 5

" Halo , Gadis - Gadis!." Sapa remaja itu kepada dua gadis yang nyaris identik.

"Hmph!." salah seorang gadis dengan kuncir kuda mendengus dan menoleh ke arah lain.

" Farouk Nii - chan, kamu menarik perhatian banyak wanita, aku tidak suka ini." ucap seorang gadis lainnya dengan kuncir kembar tidak puas.

"Ah.... maaf kalau begitu. Tapi sayangnya aku tidak bisa melakukan ini. Wajahku itu alami, kalian tahu?. Baiklah, ayo jalan - jalan." remaja itu yang merupakan Farouk menggaruk kepalanya, dia lalu mengajak kedua gadis itu yang merupakan Lunamaria dan Meyrin untuk berjalan - jalan dan berbelanja.

Setelah itu mereka berjalan - jalan di jalan yang diperuntukan untuk pejalan kaki, disana banyak toko - toko merek terkenal dan ternama PLANT.

Farouk membelikan beberapa pakaian untuk mereka berdua, dan seperti yang diketahui, mereka bertiga menjadi tontonan orang sekitar. Bahkan ada yang meneleponkan polisi karena dia dikira seorang Lolicon.

Farouk lalu menjelaskan bahwa dia dan Lunamaria sudah bertunangan, dan tentu saja Meyrin ikut karena dia adik dari Lunamaria, jadi dia ingin memanjakan adik iparnya, kenapa tidak boleh? awalnya polisi tidak percaya.

Jadi Farouk menyuruh mereka untuk mencari di data departemen pra nikah di Kementerian Rumah Tangga PLANT, yah Farouk mengatakan ini berkat ingatan tubuh ini.

" Jadi begitu... Kami sudah mengeceknya, dan memang terdaftar ke data Pra - Nikah jadi, maafkan kami Farouk - dono. Atas ketidak nyamanannya." ucap seorang pria paruh baya dengan seragam ZAFT namun dengan tambahan badge "Keamanan Sipil".

"Ya, saya juga dapar memaklumi." Farouk membalas dengan menggaruk pipinya, dia tersenyum tak berdaya.

....

Setelah berurusan dengan ZAFT "Keamanan Sipil". Farouk, Lunamaria dan Meyrin menghabiskan waktu mereka bertiga dengan pergi ke Arcade Game lokal dan mereka melanjutkan makan siang di sebuah restoran.

Setelah makan, ketika Lunamaria sedang minum teh limunnya dan Meyrin yang sedang membuka ponselnya, Farouk yang melihat mereka berdua membuka mulutnya.

"Lunamaria, Meyrin... sepertinya minggu depan kita tidak bisa bertemu lebih sering lagi." Ucap Farouk memandang mereka berdua dengan tenang.

Lunamaria yang sedang meminum teh limunnya mendongak diikuti oleh Meyrin.

"Tidak bisa bertemu lebih sering? kenapa?." Tanya Lunamaria penasaran.

"Yah.... aku akan bergabung dengan ZAFT minggu depan, aku akan bergabung ke garis depan." ucap Farouk yang membuat kedua gadis itu ternganga, pupil mereka sebesar bola ping - pong.

"Kenapa? kita tidak ada konflik." Lunamaria bertanya, dia masih tidak mengerti.

"cepat atau lambat... cepat atau lambat, konflik akan pecah." Jawab Farouk menyandarkan punggungnya ke kursi, hingga tiba - tiba Meyrin berteriak tidak hanya mengagetkan Lunamaria dan Farouk tapi juga pengunjung yang lain.

"Kyaah!! APA - APAAN INI?!." Meyrin terkejut dan melemparkan ponselnya.

"Meyrin? Ada apa??." Lunamaria panik dan memeluk adiknya.

"...." Farouk penasaran dan membuka ponsel Meyrin, dia melihat bahwa Meyrin aplikasi sejenis seperti Instagram dan Facebook versi dunia ini.

Disana dia melihat sebuah foto beserta video live tentang pembantaian 100 Koordinator yang ditembak secara brutal oleh oknum dari Tentara Aliansi Bumi, di video tersebut diperlihatkan bahwa 100 orang baik wanita dan anak kecil di kumpulkan dalam satu liang lahat dengan kedalaman 5 meter dan lebar sekitar 20 atau 30 meter.

Lalu salah seorang komandan memberi perintah yang sepertinya Berbahasa China , kemudian para serdadu ini mulai menembak secara brutal, mereka bahkan menembak dengan kaliber 50mm.

Ketika kamera di perbesar oleh kameramen ke seorang gadis berusia 5 tahun, tiba - tiba sebuah peluru 50mm menembus kepalanya dan isi otaknya tercecer. Farouk menggertakan giginya.

Ketika dia menonton di ponsel Meyrin, tiba - tiba TV di restoran yang sedang membahas berita tentang perselingkuhan seorang dewan dengan seorang artis berhenti, dan digantikan dengan adegan yang sama yang Farouk tonton.

" Ya Tuhan! Itu Keji!." Teriak seorang wanita yang menonton itu, tentu saja tanpa sensor karena itu video live.

"Naturalis itu.... Apa yang yang dilakukan Dewan sih?!." Teriak Jengkel seorang pria muda berusia 25 tahunan.

"Yah, mereka sedang membahas rumor perselingkuhan salah seorang dewan sekarang." Balas seorang pria tua berusia 40 tahunan dengan nada sarkasme.

"Cih! Dewan semakin aneh dan korup semenjak Pembicara Siegel yang menjabat!." pemuda itu mendecakkan lidahnya lalu berbicara dan menghina Siegel Clyne.

Farouk yang tadinya menonton video di ponsel Meyrin, mengerutkan kening ketika mendengarkan suara kedia pria itu.

'mereka.... mereka pasti Fraksi Perang. mereka mencoba menggiring opini publik dengan menyalahkan kepemimpinan Siegel Clyne.' Pikir Farouk , dia lalu menoleh ke Lunamaria dan Meyrin.

"Luna, Meyrin. Ayo kita pergi, kita cari tempat bebas." ucapnya mengajak Lunamaria dan Meyrin untuk meninggalkan tempat ini, karena dia merasa bahwa ini mungkin akan terjadi kekacauan.

"Um!." Lunamaria mengangguk, dan Meyrin hanya mengangguk pelan.

Setelah itu Farouk membayar total makanan, kemudian meninggalkan restoran tersebut bersama Lunamaria dan Meyrin. Dan benar saja bahwa beberapa menit berikutnya terjadi perkelahian di restoran tersebut, Lunamaria dan Meyrin menoleh ke belakang, lalu ke Farouk.

"kamu tahu?." Tanya Lunamaria.

"Apa?." Tanya balik Farouk tidak memahami konteks yang ditanyakan Lunamaria.

"Perkelahian di sana?." Lunamaria menunjuk ke restoran baru saja mereka makan siang.

"itu? ah, ya... aku merasakan firasat ketika orang tua dan pemuda itu berbicara tentang menjelekkan Dewan Tinggi dan Pembicara Siegel. Oh, Mayrin - chan. Ini ponselmu." Jawab Farouk lalu menyerahkan ponsel Mayrin.

"um..." Mayrin mengangguk, namun masih terguncang.

"..." Farouk agak kasihan melihat Meyrin, pasti mentalnya terganggu, dia lalu membuka mulutnya.

"Baiklah, ayo pulang. Meyrin perlu beristirahat." tambahnya

Lunamaria melihat adiknya yang agak tertekan, lalu mengangguk. Walaupun mereka selisih satu tahun, mental Lunamaria lebih kuat dari adiknya.

'Mungkin ini penyebab dia cocok menjadi Pilot MS daripada adiknya yang hanya menjadi navigator kapal.' Pikir Farouk melihat Lunamaria yang lebih kuat mental ketika menonton pembantaian di TV tadi.

...

Setelah itu Farouk mengantarkan Lunamaria dan Meyrin pulang, ke rumah keluarga mereka di Sextilius Two. hanya memerlukan waktu setengah jam untuk mencapai Sextilius Two, tentu saja mereka menggunakan Shuttle Hub.

Setelah sampai, Farouk bersama Lunamaria menuntun Meyrin yang agak lemas. Ketika dia masuk, kebetulan dia bertemu Maria.

Ketika Maria melihat putrinya lemas, dia bergegas membantu dan menanyakan apa yang terjadi.

" Bibi.... Meyrin tadi tidak sengaja menonton video pembantaian oleh Naturalis kepada Koordinator di jejaring sosial. Setelah itu wajahnya pucat dan lemas, aku sarankan nanti atau besok bawa dia kepsikiater. Menurutku mentalnya terserang..." Farouk menjelaskan apa yang terjadi.

"Begitu.... Terima Kasih, Farouk - kun. Baiklah, aku akan memberitahu Leonardo nanti." Maria menghela nafas lega.

" Sama - sama Bibi." Farouk lalu mengangguk, lalu menyerahkan Meyrin kepada Maria.

...

Farouk di rumah Keluarga Hawke selama 2 jam, terutama ketika berita tentang pembantaian Koordinator di seluruh bumi. Lalu ada berita siaran pers Bahwa Pembicara Siegel meminta kejelasan dari Pemerintah Aliansi Bumi, dia juga mengecam tindakan barbarisme ini.

Setelah itu, Farouk berpamitan dengan Maria dan Lunamaria. Dia kemudian kembali ke Februarius Five, di jalan dia melihat orang - orang berunjuk rasa secara damai menuntut kejelasan pemerintah akan genosida ini.

Ketika dia sedang menyetir, dia mendapat telepon dari ibunya. agak tidak terduga baginya.

"Halo bu?." Tanya Farouk sambil menyetir.

[ Farouk, kamu dimana?.] Tanya ibunya, Joanna.

"Aku? aku di Sextilius Two, aku baru saja mengantar pulang Lunamaria dan Meyrin." Jawab Farouk dan menjelaskan.

[Syukurlah....] Joanna menghela nafas.

" Kenapa ibu?." Farouk penasaran.

[Tidak apa - apa, hanya saja di Aprilius One agak kacau sekarang.] Jawab Joanna.

[.... Nak, aku memperbolehkanmu bergabung ke tentara. Tapi sebisa mungkin hindari berhubungan dengan Patrick Zala.] Tambah Joanna setelah terdiam sejenak.

"Terima kasih ibu, dan kenapa aku harus menghindari Patrick Zala ,bukankah dia Komite Pertahanan Nasional?." Farouk bersyukur bahwa ibunya mengizinkannya, lalu dia bertanya pada ibunya kenapa harus menghindari Patrick Zala, walaupun dia tahu apa yang terjadi.

[Aku tidak tahu, anggap saja ini intuisi seorang ibu dan wanita. Baiklah cukup sampai disini, kami masih ada rapat. Mungkin sampai malam.*Pip*] Jawab Joanna, dia lalu mendesah lelah dan mematikan panggilan.

".... Blue Cosmos, Fraksi Radikal Zala...." Setelah menaruh ponselnya di dashboard mobil, dia lalu mendesah lelah. Dia Kemudian melanjutkan perjalanan pulangnya.

... [Time Skip Seminggu]

Pukul 7 Pagi, 24 Agustus 68 C.E, Maius One, Akademi Militer ZAFT.

Seorang remaja berusia 15 tahun, dengan rambut hitam keabu - abuan, mata ungu lavender dan tubuh tegap berdiri sendiri di depan pintu gerbang sebuah perkomplekan Akademi Militer ZAFT, kehadirannya menarik perhatian beberapa pendaftar lain.

Tidak seperti pendaftar lain yang memiliki tubuh relatif ramping, remaja di depan gerbang itu memiliki tubuh atletis.

*Thud*

Tiba - tiba seorang pendaftar lain tidak sengaja menyenggolnya remaja tadi, " Aduh! Ah, maafkan aku. Aku tergesa - gesa tadi." Ucap pendaftar itu tersungkur di jalan

"Ah, tidak apa - apa. Kamu baik - baik saja?." Tanya remaja itu, mengulukan tangan.

" hahaha, taku baik - baik saja. Terima kasih atas bantuanmu." ucap pe daftar itu.

Remaja itu lalu mengangkat alisnya , dia mengenali pendaftar itu. Pendaftar itu memiliki kulit kuning langsat, rambut merah marun dan mata cokelat, dia memiliki wajah latin.

'Martin DaCosta!!.' pikir Remaja itu, sambil membantu Martin bangun.

"Oh ngomong - ngomong. Perkenalkan , aku Martin DaCosta, aku dari Junius One." Martin masih menjabat tangan remaja itu, dia lalu memperkenalkan diri.

"Ah, perkenalkan. Aku Farouk Abbas Sanjoyo, aku dari Februaruius Five." remaja yang merupakan Farouk memperkenalkan balik.

"Sa- S- San - Sanjoyo?! Kamu anak dari Reza Pahlevi Sanjoyo?! Pemilik Industri Militer Maius?!." Teriak Martin tidak percaya, dia bertemu dengan tuan muda dari salah satu pabrik senjata terkenal PLANT.

"Benar ,itu ayahku..." Farouk tersenyum.

'Bung, suaramu terlalu keras!.' pikirnya melihat bahwa suara Martin menarik perhatian beberapa orang.

"Wow! Aku-." Martin ingin mengeluarkan ponselnya, namun dipotong dengan teriakan seorang penjaga gerbang.

"Hei! Kalian berdua! Kalian berdua pendaftar baru kan? Cepat masuk! sebentar lagi akan dilaksanakan Tes!." Penjaga itu mengingatkan Farouk dan Martin yang masih berdiri di depan gerbang.

"Ah! Tesnya! Ngomong - ngomong Farouk- sama, anda mendaftar di bagian apa?." Tanya Martin buru - buru memasukan ponselnya.

"Jangan terlalu formal, panggil saja aku Farouk. Aku mendaftar ke Kepilotan Mobile Suit, dirimu?." Farouk dan Martin berjalan bersama, dia lalu menanyai balik Martin.

"Aku juga seperti anda... Farouk." Jawab Martin agak ragu, lalu memberanikan diri.

"Baiklah, mari kita ke ruang tes." Tambah Martin. Dia dan Martin memiliki selisih 3 tahun, namun Martin berbicara dengan hormat kepadanya, walaupun dia tidak terlalu suka. Farouk sendiri juga ingin memiliki teman, jika seperti ini maka akan sulit mencari teman.