webnovel

BAB 3

Jam 9 Pagi, Manor Sanjoyo, Febuarius Five.

"Mama!!!." Teriak Lunamaria ke ibunya yang menggoda dirinya.

"Ya, aku tidak sabar melihat cucuku. mungkin dua tahun ke depan." Tambah Ibu dari Farouk.

" Ibu... masih terlalu dini untuk membahas itu." Farouk tersenyum canggung.

kedua wanita dewasa itu tertawa bersama dan mulai bergosip tentang hal lain di bawah tatapan bingung Meyrin, yang tiba - tiba berkata dan mendapat tatapan tidak puas Lunamaria. "Aku juga ingin menjadi tunangan Farouk nii - chan!." katanya bersemangat dengan mata berbinar.

"Meyrin!." Lunamaria merasa tunangannya akan dicuri dari adiknya.

"Tapi Farouk nii - chan, baik, tampan dan selalu bermain dengan Meyrin." balas Meyrin dengan nada bingung dan kepala miring.

Farouk tidak tahu harus menjawab apa, dia lalu memandang kedua ayah dan calon ayah mertuanya saling pandang, dan tersenyum misterius. Mereka lalu berjabat tangan seperti menyetujui sesuatu, Farouk menggelengkan kepala lalu berkata ke Meyrin.

" Baik Meyrin, biar orang dewasa yang membahas ini, oke?." kata Farouk ke Meyrin yang menjadi sedih ketika mendengar ini.

"oke..." Meyrin menjawab dengan pelan.

Lunamaria yang melihat adiknya sedih juga kasihan, tapi adiknya juga mengincar tunangannya, dia campur aduk sekarang. Apakah mengajak adiknya berbagi dengan tunangannya atau tidak.

"Baik, baik Meyrin, ketika kamu sudah berumur 12 tahun, nanti akan dibicarakan lagi." Maria, selaku ibu Meyrin dan Lunamaria menengankan hati putrinya.

"Baik!." jawab Meyrin kembalu semangat lalu memandang kakaknya dengan senyum licik.

"bocah ini....." gumam Lunamaria melihat tingkah adiknya yang baru saya memprovokasinya.

"Ahahaha..." Farouk menggaruk pipinya.

...

Setelah bertukar sapa di depan manor, Farouk berjalan menuju kamar pribadinya. Ketika dia masuk, dia melihat interiornya sangat mewah. Bahkan terdapat simulator pilot MS di sudut kamar, ada juga komputer dengan yang menurut ingatannya memiliki spesifikasi setara dengan komputer milik militer.

'Jadi , pemilik tubuh sangat menyukai MS.' pikir Farouk mulai berjalan ke rak buku, dan melihat banyak buku tentang navigasi, robotika, kelistrikan, fisika dan juga majalah dewasa.

"Harap dimaklumi bahwa pemilik tubuh ini ada di masa pubertasnya...." gumam Farouk melihat majalah dewasa yang berisi artis - artis papan atas PLANT melakukan sesi foto gravure , yah kecuali tidak adanya Lacus Clyne.

ketika dia sedang melihat - lihat kamar, tiba - tiba kamar di ketuk. *Tok* *Tok* " Farouk - sama. Tuan Reza mengatakan bahwa jam 10 akan diadakan pesta penyambutan anda, jadi harap anda bersiap. Pakaian anda ada di tempat tidur." kata seorang pelayan wanita.

"Oh? ah, baiklah. Terima kasih informasinya." jawab Farouk lalu mengarahkan pandangannya ke tempat tidur yang sudah ada pakaian formal tuksedo hitam di sana.

" Sama - sama , Farouk - sama. Ini sudah tugas saya. Saya permisi dulu." balas pembantu wanita itu lalu pergi.

....

Pukul 10 pagi, Manor Keluarga Sanjoyo.

Hari ini diadakan pesta penyambutan dari kesembuhan Farouk , Tuan Muda Keluarga Sanjoyo. Jadi rumah Keluarga Sanjoyo sekarang penuh dengan tamu undangan baik perwakilan Militer ZAFT yang baru saja dibentuk sepuluh tahun lalu, Fraksi Clyne , Fraksi Zala dan Fraksi Netral.

Keluarga Sanjoyo hanya mengundang 100 undangan, dan pesta ini diadakan secara outdoor di pinggir danau buatan milik Manor Sanjaya.

Farouk dengan pakaian Tuksedonya, saat ini sedang meminum soda dan di sebelahnya adalah Lunamaria yang mengenakan pakaian one piece berwarna merah muda yang cocok dengan warna rambutnya.

tidak jauh dari sana mereka melihat Meyrin yang sedang berbicara dengan ibunya dan diperkenalkan ke teman - teman ibunya.

"Kami tidak bergabung dengan ibumu dan Meyrin?." tanya Farouk ke Lunamaria.

" hm? tidak.... aku sudah sering, dan itu melelahkan." jawab Lunamaria menggelengkan kepalanya.

"ah.... aku mengerti.." kata Farouk mengingat bahwa dirinya juga merasakan hal yang sama baik pengalaman dari tubuh ini dan juga kehidupan masa lalunya.

Ketika Farouk sedang berduaan dengan Lunamaria, dua sosok laki - laki dan perempuan mendatangi mereka berdua. Farouk yang dulu merupakan tentara, langsung mengidentifikasi kedua sosok itu, dia mengangkat alisnya.

'apa yang mereka lakukan kemari?.' pikirnya.

Ya, yang dia lihat adalah dua pasangan yang baru saja bertunangan. Athrun Zala yang memiliki rambut biru navy dan mata aquamarinenya, dia mengenakan tuksedo yang sama dengan warna rambutnya. Disebelahnya ada seorang gadis berusia 14 tahunan, dia memiliki rambut merah muda panjang tergerai rapi, dia juga memiliki mata biru pucat dan dia memakai pakaian one piece berwarna merah muda.

"Selamat atas kesembuhan anda, Farouk - dono." sapa Athrun dengan senyum hangatnya dia memberi jabat tangan..

"Ya, terima kasih untuk itu.Athrun - dono?." Farouk mengangguk dengan senyum menawannya, membalas berjabat tangan. Dia lalu menoleh ke Lacus.

"Anda pasti Lacus - dono ? sungguh beruntungnya saya bisa bertemu dengan salah satu artis top PLANT." Farouk menjabat tangan Lacus.

" Tuan Farouk bisa saja, saya juga mengucapkan selamat telah sembuh, Tuan Farouk." jawab Lacus membalas jabat tangannya.

" juga panggil kami dengan nama depan kami saja, lagi pula anda lebih tua dari kami." Tambah Athrun , dia merasa agak canggung dipanggil 'dono' walaupun itu etiket, tapi dia lebih suka agak bebas.

"Tapi anda adalah putra dan putri dari Ketua Dewan Patrick Zala dan Pembicara Siegel Clyne, jadi saya juga harus hormat dengan anda." jawab Farouk bersikeras.

(A/N : Jika kalian bertanya kenapa Athrun berbeda dari Animenya? karena ini bisa dibilang dua tahun sebelum Kanon Anime jadi karakter mereka belum sekaku di anime.)

" Tolong jangan menggunakan ayah kami, lagi pula kita hampir seumuran. oh, ngomong - ngomong siapa ini?." kata Lacus tidak suka orang lain hormat kepada mereka karena orang tua mereka, dia lalu memperhatikan Lunamaria yang membeku karena melihat Lacus.

'hm, sepertinya mereka tidak ingin terkenal karena nama orang tua mereka.' Farouk menganalisis.

"Ah, dia? dia adalah tunangan saya. Perkenalkan, Lunamaria Hawke." jawab Farouk tidak memperhatikan Lunamaria membeku seperti patung.

"umm.... Farouk - san. dia sepertinya membeku?." Lacus memperhatikan Lunamaria tidak bergerak.

"hm? ...." Farouk menoleh dan melihat bahwa Lunamaria membeku ditempat.

Farouk mencoba menggerakkan dan Lunamaria masih membeku, lalu lampu di otaknya menyala. Dia lalu membisikan sesuatu.

"jika mau, aku akan meminta kamu untuk berfoto dengan Lacus - san." bisiknya ke telinga Lunamaria.

Lunamaria lalu menoleh ke arah Farouk dengan kaku. "Be- Benarkah?." tanyanya agak ragu dan dibalas anggukan.

Lalu Lunamaria kembali bergerak, dia lalu mencoba berjabat tangan dengan Lacus. gerakannya kaku seperti robot yang baru saja diprogram dengan sistem baru.

"Pe- Pe- Perkenalkan, Aku Lunama- Maria! Tu- Tunangan Farouk!." Lunamaria memperkenalkan diri dengan kaku, siapa yang tidak kaget bertemu dengan idolanya langsung dan berinteraksi bersama?.

"fufu, tenanglah Lunamaria - san. Aku tidak akan menggigit." Lacus terkikik dengan kegagapan Lunamaria.

Farouk lalu mengeluarkan ponsel pintarnya dan memfoto wajah kaku Lunamaria, dia lalu mendekati Lacus.

"ah, Lacus - san. bisakah aku minta tolong? maukah kamu berfoto dengan tunanganku? dia adalah penggemarmu?." tanya Farouk.

"Eh? benarkah? silahkan, silahkan." Lacus mengiyakan dan merangkul Lunamaria yang kaku.

"Hii!." pekiknya kaget.

*Jepret*

flash kamera berkedip , Farouk yang melihat hasil foto tertawa. Athrun yang penasaran bergeser dan melihat layar ponsel. Dimana Lacus melakukan pose 'peace' dan Lunamaria dengan ekspresi tegang dan kaget melirik Lacus. Athrun hanya tersenyum menahan tawanya, itu cukup lucu.

....

Setelah bertemu dengan pasangan Athrun dan Lacus, acarapun dalam sekejap mata selesai. Sebenarnya selain Athrun dan Lacus, Farouk juga menemukan Yzak ,Dearka, Nicole yang bersama orang tua mereka, dia juga menemukan Gilbert Durandal bersama Talia Gladys yang juga mengajak putranya.

'sepertinya suami Talia memang sudah meninggal sebelum seri Destiny dimulai dan bocah itu sudah menganggap Durandal ayahnya juga' pikirnya ketika melihat itu.

Selain itu, dari semua orang kenapa dia harus bertemu Le Creuset!

....

Saat ini Farouk sedang duduk di ruang keluarga dan menonton TV di sampingnya ada Lunamaria dan Meyrin yang tidak mau kalah dari kakaknya, dia tidak tahu harus senang mendapat kakak dan adik atau menangis karena kedua gadis ini selalu bertengkar di sekitarnya.

"Baiklah, jangan bertengkar! Ugh.... apaan sih yang dikatakan paman kepadamu Meyrin?." tanya Farouk ke Meyrin yang keras kepala memeluk lengannya, dia bisa merasakan dada Meyrin yang mulai tumbuh, walaupun belum seperti milik kakaknya.

'oh Tuhan Yang Maha Pengasih dan Pengampun, ampunilah hambamu ini dari pikiran sesat!.' pikir Farouk berdoa agar dihindarkan dari pikiran sesat ini.

"Ayah setuju, dia baru saja berkonsultasi dengan Paman Reza." jawab Meyrin.

"Ap- Apa?!." Lunamaria terkejut dia mencoba menerkam saudarinya.

Untungnya Farouk ada ditengah - tengah mereka, jadi dia melerainya dengan mudah. Dan masing - masing pinggang gadis itu dia peluk.

"baiklah , baiklah... jika ayah dan paman berkata seperti itu, maka aku tidak bisa menolak. Dan kalian akan aku cintai dengan adil, tapi dengan syarat kalian harus akur, kalian adalah saudari." Farouk tidak berdaya, kedua tunangannya memiliki selisih umur 3 dan 4 tahun. Mereka juga masih kakak dan adik! Dia tidak tahu apa yang dipikirkan kedua pria tua itu.

Mereka bertiga pun melanjutkan menonton drama bersama.

....

Di malam hari, saat makan malam.

Baik keluarga Sanjoyo dan Hawke makan malam bersama dan kedua gadis duduk bersebelahan denga Farouk. Mereka semua makan makanan mewah dari berbagai penjuru bumi, bahkan Farouk bisa menemukan rendang disini.

'bahkan rendang bisa bertahan hingga masa ini? luar biasa.' pikir Farouk memakan daging rendang, dan rasanya sama seperti di dunia masa lalunya.

Ketika semua orang sedang menikmati makanan, tiba - tiba Meyrin meludahkan makanannya yang menarik perhatian semua orang.

"Meyrin?!." Maria terkejut dengan perilaku putrinya.

"Ibu! ini rasanya pedas dan keras!." Meyrin menusuk makanan yang baru saja dia keluarkan.

Farouk yang melihat makanan itu hampir tersedak dan tertawa, bagaimana tidak? yang dimakan Meyrin adalah salah satu jebakan mematikan di rendang. Jahe!.

"Hahaha! sepertinya Meyrin mendapat jebakan." Reza tertawa melihat gadis kecil itu mengunyah jahe.

"Jebakan?." Tanya Meyrin penasaran, setelah dia meminum habis gelasnya karena rasa pedas dan panas dari jahe.

"Ya, jahe adalah salah satu bahan penting dalam makanan yang bernama rendang ini. makanan ini sangat eksis di UNSEA. Kebanyakan orang akan terjebak menggigit jahe daripada daging." Reza menjelaskan kepada Meyrin dan semua orang kecuali Farouk yang sedikit tahu.

"Makanan seperti ini ada disana?." Tanya Meyrin dengan pandangan memusuhi dan mengutuk, seperti mengutuk pencipta awal Rendang.

"Ya , itu ada. mereka eksis di Negara bagian Nusantara yang dulu disebut disebut Indonesia di masa lalu." Jawab Reza mengangguk.

"Konon makanan ini adalah makanan peringkat satu paling enak di bumi pada masa itu." Tambahnya sambil melanjutkan makan.

"Wow! tapi itu penuh jebakan...." Mata Meyrin berbinar lalu meredup mengingat dia mengunyah jahe.

....

Setelah makan malam bersama, Keluarga Hawke berpamitan pulang. Sebelum pulang, baik Lunamaria dan Mayrin mengecup pipi Farouk.

"Suit! Suit!." Kedua ayah tersebut bersiul kepada pria beruntung tersebut.

Dan para ibu mulai bergosip sejenak sebelum berpelukan dan berpamitan.

Setelah itu Keluarga Hawke di jemput oleh sopir pribadi mereka, dan akhirnya hanya menyisahkan keluarga Sanjoyo.

Farouk yang masih melihat kepergian mobil tersebut, membuka mulutnya.

"Ayah,Ibu... bisakah kita berbicara bersama nanti?." Tanya Farouk kepada kedua orang tuanya.

"Ada apa nak?." Tanya Joanna, dia tidak pernah melihat anaknya seserius ini.

"... Baiklah, masuk dulu." kata Reza mengangguk, lalu menggandeng istrinya masuk.